GridHEALTH.id - Mencuci piring menggunakan spons sudah adalah kebiasaan sehari-hari yang dilakukan sejak zaman dahulu.
Spons cuci piring yang selama ini dikira bersih karena dapat membuat piring hingga gelas mengkilap, ternyata menjadi sarang bakteri.
Seorang peneliti dari Nofima lembaga penelitian makanan Norwegia, Trond Moretro, telah mempelajari hal ini.
Menurutnya, kuman seperti bakteri salmonella dan lainnya sangat menyukai permukaan spons yang lembab.
Walaupun sudah diperas setelah selesai mencuci piring, tapi sebagian besar air telah terserap oleh spons.
Sehingga membuat spons cuci piring tetap basah sebagian, meskipun sedang tidak dipakai.
“Salmonella dan bakteri lain tumbuh dan bertahan lebih baik di spons daripada di sikat, alasanya adalah spons dalam penggunaan sehari-hari tidak pernah kering,” kata Trond dikutip dari CNN, Kamis (9/6/2022).
“Satu spons dapat menampung lebih banyak bakteri daripada yang ada di Bumi,” jelasnya.
Studi terbarunya ini dipublikasikan di Journal of Applied Microbiology pada 13 Mei lalu.
Bakteri yang ada berkembang, menurutnya bakteri ini bisa menyebar ke benda-benda lain di luar spons.
Baca Juga: Hati-hati, Ini Bahayanya Kalau Kecoa dan Cicak Berkeliaran di Rumah
Misalnya saja tangan ketika mencuci piring, permukaan dapur, dan peralatan memasak. Berisiko membuat orang sakit.
Bakteri Salmonella bisa menyebabkan berbagai penyakit, seperti sakit perut, diare, dan demam tifoid.
“Spons yang lembab dan mengakumulasi sisa makanan yang juga merupakan makanan bagi bakteri menyebabkan pertumbuhan bakteri yang cepat,” ujarnya.
Trond Moretro mengatakan, cara konsumen menggunakan dan menjaga kebersihan spons cuci piring tidak berpengaruh besar.
Pertumbuhan bakteri Salmonella ataupun yang lainnya tetap akan terjadi.
“Sangat sulit bagi konsumen untuk menghindari pertumbuhan bakteri pada spons selama spons tidak diganti setiap hari,” pungkas Trond.
Ini merupakan penelitian lanjutan, setelah sebelumnya ada seorang ilmuwan asal Jerman yang pada 2017 melakukan penelitian serupa.
Dilansir dari Express UK, peneliti asal Jerman menemukan 362 jenis bakteri yang hidup di dalam spons cuci piring.
Ratusan bakteri tersebut ditemukan berada di setiap sentimeter persegi spons.
Baca Juga: Gejala Kasus Infeksi Misterius 8 Warga Cipete Jakarta Selatan, Kemenkes; Kemungkinan Bakteri
Lantas, apa yang harus dilakukan? Apakah harus berhenti menggunakan spons cuci piring?
Cath Rees, profesor mikrobiologi di University of Nottingham yang tidak terlibat di penelitian ini, mengatakan tidak masalah jika tetap menggunakan spons.
Menurutnya, untuk mengurangi pertumbuhan bakteri bisa dilakukan dengan mengeringkan spons setelah digunakan.
“Pesan utama yang saya dapat adalah mereka (peneliti) tidak menemukan bukti bakteri pada spons atau sikat diambil dari berbagai situasi domestik,” ujarnya.
Baca Juga: Bakteri Terkuat Ditemukan di Chili, Bisa Memakan Logam, Studi
Sehingga tidak ada bukti yang kuat untuk menyatakan bahwa spons menjadi sumber kontaminasi yang signifikan.
“Jika ada beberapa patogen tingkat rendah yang ditemukan di pakaian, mereka akan tumbuh cukup lambat. Di kondisi basah ada beberapa pertumbuhan terbatas, dalam kondisi kering jumlah tetap sama atau menurun,” jelas Cath Rees.
Sementara itu, seorang mikrobiologi dari Furtwangen University di Jerman, Markus Egert, disarankan untuk mencuci piring menggunakan sikat.
Namun, jika tetap ingin memakai spons cuci piring, maka pastikan untuk selalu menggantinya dua hingga tiga minggu sekali.
Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Penyakit Jantung Rematik Bisa Sebabkan Kematian Mendadak
Source | : | CNN,Express UK |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar