Obat yang diklaim manjur mengatasi hipertensi tersebut disebut triple pil.
Triple pil ini dinilai memiliki potensi untuk merevolusi pengobatan hipertensi di seluruh dunia, dengan catatan jika hasil uji klinis nanti menyatakan aman untuk digunakan dan sangat efektif.
Berikut cara para peneliti menemukan triple pil yang menggabungkan dosis rendah tetap dari tiga obat yang sudah ada yang biasa digunakan untuk mengobati hipertensi, laporan medicalnewstoday dikutip dari Tribun Jogja (13/06/2022).
Uji klinis yang menguji kemanjuran dan keamanan pil kombinasi baru berlangsung di Sri Lanka.
Uji klinis ini melibatkan 700 peserta - rata-rata berusia 56 tahun - yang rata-rata tekanan darahnya mencapai 154/90 milimeter merkuri (mm Hg), yang merupakan tanda khas hipertensi.
Dari semua peserta, beberapa mengambil pil kombinasi, sementara yang lain terus mengikuti terapi penurun tekanan darah seperti biasa, sesuai saran dokter mereka.
Berbeda dengan mereka yang mengikuti terapi tradisional untuk hipertensi, lebih banyak dari mereka yang menggunakan pil kombinasi mampu menurunkan tekanan darah mereka secara efektif, mencapai tekanan target 140/90 mm Hg atau kurang.
Target untuk individu dengan diabetes atau penyakit ginjal adalah 130/80 mm Hg, yang dapat dicapai oleh banyak orang yang menggunakan triple pil.
Lebih khusus, 70 persen orang yang memakai triple pil mencapai tekanan darah target mereka, dibandingkan dengan sedikit lebih dari 50 persen peserta yang melanjutkan terapi hipertensi tradisional.
Baca Juga: Healthy Move, Latihan Olahraga yang Dapat Membuat Tidur Nyenyak
Dalam makalah penelitian yang mereka terbitkan di JAMA, penulis menjelaskan bahwa setelah 6 bulan sejak awal uji coba, 83 persen orang yang memulai triple pil tiga kali lipat masih mengikuti perawatan yang sama ini.
Sebaliknya, sebagian besar peserta yang mengikuti pengobatan tradisional telah menambahkan obat atau meningkatkan jumlah obat pada tanda 6 bulan.
Source | : | Simdos.unud-darah tinggi |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar