GridHEALTH.id - Makanan olahan daging babi saat ini sedang menjadi topik pembicaraan banyak orang.
Terlebih setelah muncul usaha makanan padang yang menggunakan bahan dasar daging babi yang mendadak viral di internet.
Selain itu, ada pula unggahan di media sosial Instagram yang mengatakan bahwa terdapat olahan daging babi yang dijadikan topping nasi uduk Aceh, yang berada di Jakarta.
Tahu tidak, kalau daging babi menjadi yang paling tinggi tingkat konsumsinya dibandingkan dengan jenis daging lain.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB, jumlah angka konsumsi daging babi di dunia sebesar 36%.
Sedangkan jenis daging lain seperti unggas hanya 33%, daging sapi 24%, dan kambing atau domba 5%.
Daging babi menjadi sumber protein yang tinggi dan mengandung nutrisi seperti zat besi, magnesium, hingga niacin.
Terdapat juga kandungan kalium, riboflavin atau vitamin B2, tiamin atau vitamin B1, dan zinc.
Namun tetap ada risiko kesehatan yang perlu diwaspadai jika mengkonsumsi daging babi, yakni infeksi cacing pita atau taeniasis.
Diungkapkan oleh Dr dr Tan Shot Yen, M.Hum, memang terdapat kandungan cacing pita di dalam daging babi yang bernama Taenia solium.
Apabila dikonsumsi dan masuk ke tubuh manusia, parasit yang tinggal di daging babi itu bisa menimbulkan masalah kesehatan.
Source | : | Kompas.com,USDA,ugm.ac.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar