GridHEALTH.id - Hari Raya Idul Adha tinggal sebentar lagi. Pada momen ini, sebagian umat muslim memotong hewan kurban.
Setelah dipotong, daging-daging tersebut biasanya akan dibagikan ke tetangga yang berada di lingkungan yang sama.
Daging kurban bisa diolah menjadi berbagai macam masakan. Jika mendapat daging kambing, paling sering dijadikan sate atau tongseng.
Sedangkan jika mendapat daging sapi, maka akan diolah menjadi rendang atau pun semur.
Bukan hanya lezat, daging kurban juga kaya akan nutrisi penting. Dilansir dari Cleveland Clinic, daging merah kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh.
Daging kurban juga bisa menjadi sumber protein yang baik, vitamin B kompleks, zat besi, dan zinc.
Namun, daging merah juga berisiko menjadi penyebab kanker hingga penyakit kardiovaskular.
Mengolah daging hewan kurban dengan baik dan benar, serta membatasi jumlah daging yang dikonsumsinya dapat mencegah risiko tersebut terjadi.
Dokter Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rizki Nurmalya Kardina, S.Gz., membagikan tips sehat mengolah daging hewan kurban.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Ini 7 Ciri Daging Sapi yang Layak Konsumsi
Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan dalam mengolah daging kurban yang sehat adalah dengan membuang lemak di daging.
“Ini dilakukan untuk mengurangi lemak yang nantinya akan diolah dengan berbagai cara entah dibakar, dibuat sup atau lainnya,” ujar Rizky dikutip dari laman unusa.ac.id, Senin (20/6/2022).
Perhatikan juga cara memasaknya. Daging kurban lebih baik diolah dengan cara direbus dibandingkan digoreng.
Karena jika digoreng, kandungan lemak dan protein yang ada dalam daging akan membuat makanan jadi sulit dicerna oleh tubuh.
Hal ini, bisa membuat saluran pencernaan terganggu dan menyebabkan perut terasa tidak nyaman hingga mual.
Makanan dengan bahan dasar daging, umumnya menggunakan santan dalam jumlah yang banyak.
Penggunaan santan dalam makanan yang berlebih, memicu terjadinya penyakit serius seperti tekanan darah tinggi, membuat kolesterol naik, dan berat badan bertambah.
Mengingat risiko tersebut, Rizky menyarankan untuk mengurangi porsi makan dan menyarankan untuk tetap mengkonsumsi sayuran.
“Jangan lupa tambahkan juga sayuran yang memenuhi gizi seimbang. Caranya, isi piring makan dengan 1/3 makanan pokok, 1/6 lauk hewani (daging), 1/6 untuk buah-buahan, dan 1/3 untuk sayuran,” pungkasnya.(*)
Baca Juga: Tahukah, Inilah 5 Bagian Daging Sapi Paling Tinggi Kandungan Gizinya
Source | : | Cleveland Clinic,unusa.ac.id |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar