Panduan ini memberikan diagnosis dan pengubatan yang telah teruji. Kemudian panduan EBM terbukti mempromosikan pengobatan yang rasional dengan:
* Disusun dengan partisipasi dari pelaksana pengobatan
* Mudah dibaca
* Diperkenalkan dengan sosialisasi, pelatihan dan penyebaran
* Dipertegas dengan audit resep dan umpan balik.
Panduan klinis sebaiknya dibuat untuk setiap tingkat pelayanan kesehatan (dari tingkat paramedis di layanan kesehatan primer sampai dokter spesialis di rumah sakit rujukan), berdasarkan keadaan klinis yang ada dan kemampuan tenaga kesehatan.
3. Daftar obat esensial berdasarkan panduan pengobatan
Obat esensial adalah obat sesuai prioritas kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Penggunaan daftar obat esensial membuat manajemen pengobatan lebih mudah; permintaan, penyimpanan dan distribusi lebih mudah dengan jumlah obat yang lebih sedikit, peresepan dan distribusi obat bagi profesional juga lebih mudah jika mereka harus mengetahui lebih sedikit obat.
Obat esensial sebaiknya berdasarkan panduan klinis nasional, berdasarkan keamanan, kualitas, efektifitas, biaya.
Daftar obat esensial sebaiknya secara teratur diperbaharui dan disosialisasikan melaui pelatihan dan disebarluaskan.
Baca Juga: Traditional Chinese Medicine (TCM) dan Pengobatan Medis Barat, Apa Bedanya?
Dan hanya tenaga kesehatan yang diperbolehkan menggunakan obat tersebut yang mendapat distribusi obat-obatan tersebut.
4. Komite pengobatan dan obat di rumah sakit dan daerah setempat
Disebut juga komite pengobatan dan farmasi adalah komite yang dibentuk untuk menjamin penggunaan obat yang efektif dan aman pada fasilitas dan daerah di bawah pengawasan komite tersebut.
Pada negara-negara industri, komite ini berhasil untuk mempromosikan pengobatan yang rasional, penggunaan obat yang sesuai dan efektif di rumah sakit.
Pemerintah dapat mendorong rumah sakit memiliki komite obat dan pengobatan dengan membuat keberadaan komite ini sebagai syarat akreditasi.
Komite obat dan pengobatan mewakili spesialisasi utama dan administrasi; komite harus independen dan menyatakan tidak ada konflik kepentingan dengan pihak manapun.
5. Pelatihan berdasarkan masalah dalm farmakoterapi pada kurikulum sekolah kedokteran
Kualitas dari pelatihan farmakoterapi di sekolah kedokteran dan paramedis dapat memengaruhi secara bermakna pola peresepan.
Source | : | YOP-obat rasional |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar