8. Sakit dan penyakit kronis; sakit kronis seringkali membuat seseorang kehilangan harapan untuk sembuh atau terbebas dari penderitaan, sehingga memungkinkan keinginan untuk bunuh diri.
Dan beberapa penyakit yang memiliki keterkaitan risiko dengan bunuh diri adalah asma, sakit punggung, kerusakan otak, kanker, diabetes, epilepsi, gagal jantung kongestif, HIV/AIDS, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, migrain, penyakit parkinson, dan nyeri kronis.
9. Merasa seperti beban bagi orang lain; ini merupakan retorika dan tanda peringatan umum untuk seseorang memilih bunuh diri dengan pernyataan orang yang dicintai akan lebih baik tanpa kehadiran diri mereka.
Karena mereka melihat diri sebagai beban bagi orang lain dan tidak merasa berharga akibat beban emosional yang luar biasa yang dipikul di dalam diri.
Pencegahan bunuh diri masih belum ditangani dengan baik, karena permasalahan keinginan untuk bunuh diri masih dianggap tabu bagi masyarakat umum, sehingga seseorang yang memiliki kecenderungan ini sangat sungkan untuk terbuka.
Bahkan faktanya, menurut data dari WHO hanya ada beberapa negara yang menjadikan pencegahan bunuh diri sebagai prioritas kesehatan dan hanya ada 38 negara yang melaporkan memiliki strategi pencegahan bunuh diri nasional.
Meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendobrak stigma tabu penting untuk berbagai negara dalam mencegah kasus bunuh diri semakin meningkat, maka mulailah untuk mengambil bagian dengan menjadi lebih peduli jika melihat tanda-tanda ini pada siapa pun yang memiliki risiko ingin bunuh diri.
Sebenarnya tidak ada yang pernah tahu mengapa seseorang memilih untuk bunuh diri meskipun terlihat seseorang memiliki segalanya untuk hidup, bisa jadi mereka tidak merasakan ini, maka setidaknya kenalilah 9 penyebab umum dari orang yang ingin bunuh diri.
Source | : | WHO,Very Well Mind,Retreatbehaviorhealth.com |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar