GridHEALTH.id - Sariawan adalah kondisi kesehatan mulut dan lidah yang biasa ditemui.
Sariawan di mulut dan lidah memang akan sembuh sendiri.
Tapi jika sariawan tak kunjung sembuh, hati-hati, bisa jadi itu bukan sariawan.
Ketahuilah, gejala awal kanker lidah adalah sariawan.
"Dua minggu hati-hati kalau nggak sembuh,” ujar dr. Iskandar, Sp.B (K) Onk, Dokter Spesialis Bedah Onkologi dari Mayapada Hospital Kuningan (MHKN).
“Kalau sariawan, bentuknya bulat atau oval dengan dasarnya putih kekuningan dan pinggirnya agak merah karena ada radang. Tapi kalau kanker lidah bentuknya tidak beraturan. Biasanya mudah berdarah kemudian rasa sakitnya lebih berat. Semakin besar semakin sakit," lanjutnya.
Jadi sariawan dan gejala awal kanker lidah itu nyata perbedaannya.
Untuk diketahui, kanker lidah merupakan salah satu jenis kanker yang dimulai di sel-sel lidah.
Kanker dapat terjadi di bagian depan lidah atau mungkin terjadi di pangkal lidah.
Deteksi dini pada kanker lidah yakni terdapat berupa benjolan di lidah. Umumnya durasi luka di lidah lama untuk sembuh.
"Selain benjolan atau ulkus, kadang terdapat benjolan di bawah rahang atau daerah leher akibat pembesaran kelenjar getah bening," ujar dr.I skandar, Sp.B (K) Onk.
Gejala lain dari kanker lidah, meliputi:
* Bercak merah atau putih di lidah yang tidak menghilang.
* Sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh.
* Ada benjolan dan sakit di lidah yang tidak menghilang.
* Nyeri saat menelan.
* Mati rasa di mulut yang tidak menghilang.
* Rasa sakit atau terkabar di atas lidah.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Rambut Rontok Saat Menyusui, Bukan Gegara Anak Main Air Liur
* Masalah menggerakkan lidah atau berbicara
* Pendarahan yang tidak dapat dijelaskan (Tidak disebabkan oleh tergigit atau cedera lain).
* Sesekali sakit di telinga.
Bagaimana pengobatan kanker lidah?
Menurut dr. Iskandar, Sp.B (K) Onk, dilansir dari laman Mayapada Hospital (28/06/2022), kanker lidah dapat diobati dengan melakukan pembedahan.
Jika pasien kanker lidah masih stadium awal, pembedahan adalah langkah yang bagus untuk diterapkan.
“Untuk stadium lanjut, selain pembedahan, juga diperlukan rekonstruksi atau perbaikan terhadap lidah pasien tersebut,” katanya.
Sementara kemoterapi dilakukan untuk membunuh sel-sel kanker.
Selain untuk mengecilkan ukuran kanker, kemoterapi juga digunakan untuk kanker yang telah menyebar luas dan kanker yang berisiko tinggi kambuh kembali.
Baca Juga: MUI Fatwakan Vaksin Covid-19 CanSino Haram, Mengandung Embrio Janin Bayi
Lalu, radioterapi digunakan untuk membasmi sel-sel kanker yang tersisa setelah operasi, atau digunakan dengan kombinasi kemoterapi untuk stadium lanjut.
Nah, yang harus dicatat dan diingat baik-baik, faktor risiko utama dari kanker lidah adalah merokok, minum banyak alkohol dan infeksi virus papiloma manusia (HPV).
“Faktor lain meliputi kebersihan mulut yang kurang baik, gaya hidup kurang baik, kurang makan buah-buahan dan sayuran, serta penderita penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh seperti HIV,” ujar dr.Iskandar, Sp.B (K) Onk.(*)
Baca Juga: Gatal pada Selangkangan Lebih Sering Dialami Pria daripada Wanita
Source | : | Mayapada Hospital-kanker lidah |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar