Selain itu juga dengan semakin diterapkannya PSN 3M+ untuk pencegahan DBD.
Langkah-langkah pencegahan ini tentu perlu disadari dan diterapkan oleh masyarakat sehingga efektif mencegah DBD.
Maka pemerintah sendiri melakukan berbagai macam kerjasama kegiatan mengenai penanggulangan kasus DBD oleh semua pihak, termasuk di masyarakat itu sendiri.
Salah satu langkah pencegahan massif yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan dibentuknya Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap RW, untuk memantau di lingkungannya potensi jentik yang bisa berkembang akibat genangan air dan harus diselesaikan oleh masyarakat secara mandiri.
Evaluasi juga dilakukan oleh pemerintah melalui program lintas lembaga, bernama Kelompok Kerja Operasional (Porjanal) yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri, dan sebagainya.
Kegiatan-kegiatan dalam Porjanal akan dievaluasi tingkat efektivitasnya dengan indikator angka tertular, perawatan, dan kematian untuk DBD bisa turun dari waktu ke waktu.
Pemerintah mengharapkan kewaspadaan yang semakin lebih baik di masyarakat terkait penyakit DBD, sehingga angka kasus bisa ditekan dan angka kematian bisa turun semakin kecil.
Baca Juga: Kasus DBD Kembali Naik, Kendalikan dengan G1R1J, 1 Rumah 1 Jumantik
Source | : | liputan lapangan |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar