Oleh karena itu, pengenalan dini kemungkinan adanya emboli air ketuban sangat penting untuk meningkatkan angka harapan hidup ibu hamil (maternal) dan janin.
Untuk deteksi dini, biasanya dilakukan otopsi dengan melihat ada atau tidaknya sel-sel janin atau komponen air ketuban pada pembuluh darah paru ibu hamil, dengan melewati pemeriksaan laboratorium selama beberapa kali untuk menentukannya.
Karena tidak ada pemeriksaan laboratorium yang spesifik dan khusus untuk menentukan terjadinya komplikasi emboli air ketuban.
Alat bantu penambahan oksigen juga diperlukan untuk membantu stabilisasi organ jantung dan paru pada ibu hamil saat terjadinya komplikasi emboli air ketuban.
Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil dan janin, salah satunya emboli air ketuban.
Diharapkan dengan pengetahuan dasar ini, bisa meningkatkan kesadaran para orang tua untuk lebih berkonsultasi secara mendetail tentang kemungkinan komplikasi yang dialami kepada dokter yang menangani.
Belajar dari kasus Happy Damanik, maka diharapkan ibu hamil di Indonesia lebih memahami apa saja yang harus dilakukan.(*)
Baca Juga: 12 Alasan Kenapa Ibu Hamil Harus Melahirkan Secara Caesar, Jangan Kaget
Source | : | Jurnal "Diagnosis dan Tatalaksana Emboli Air Ketuban" oleh D |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar