Kedua pasien di wilayah Ashanti selatan itu sama-sama memiliki beberapa gejala, termasuk diare, demam, mual, dan muntah, sebelum meninggal di rumah sakit, menurut pernyataan itu.
Jika kasus-kasus itu terkonfirmasi, peristiwa tersebut akan menjadi satu-satunya wabah kedua Marburg di Afrika Barat.
Kasus virus pertama terdeteksi tahun lalu di Guinea, tanpa ada kasus lebih lanjut yang teridentifikasi.
"Persiapan untuk kemungkinan respons wabah sedang dilakukan dengan cepat saat penyelidikan lebih lanjut sedang berlangsung," kata WHO.
Gejala Infeksi Virus Marburg
Gejala infeksi virus Marburg dimulai dari demam tinggi, sakit kepala parah dan malaise parah.
Mereka yang terinfeksi juga bisa mengalami diare kronis, perut dan kram, mual dan muntah dapat dimulai pada hari ketiga setelah infeksi.
Baca Juga: Usia Tak Bisa Jadi Jaminan Kondisi Tubuh dan Emosional Seseorang
Diare bisa bertahan selama seminggu. Pada fase ini, mata pasien terlihat cekung, wajah tanpa ekspresi, dan mengalami kelesuan yang ekstrem.
Selain itu, melansir Kompas.com (12/08/2021), pasien juga bisa mengalami ruam tanpa gatal pada hari kedua dan ketujuh setelah timbulnya gejala.
Banyak pasien mengalami gejala berat setelah tujuh hari infeksi. Pendarahan bisa terjadi di hidung, gsi, dan area vagina.
Selama fase penyakit yang parah, pasien mengalami demam tinggi.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar