Tenaga Medis pun Bisa Depresi
Selain itu, pasien yang terinfeksi COVID-19, dan tenaga medis yang menanganinya juga memiliki prevalensi depresi, kecemasan, kesusahan dan insomnia yang tinggi.
Baca Juga: Kram Kaki Malam Hari, Hati-hati 5 Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebabnya
Peneliti memperkirakan faktor penyebab gangguan psikis pada pasien Covid-19 adalah virus yang dapat menyebar dengan sangat mudah, pasien yang terinfeksi dapat mengalami penurunan kondisi fisik drastis dalam waktu singkat, dan kekurangan obat antivirus dengan efektivitas yang tidak pasti.
Selain itu, arus informasi yang sangat cepat dan tidak terkontrol mengakibatkan masyarakat memiliki kekhawatiran berlebih dan ketakutan yang tidak perlu.
Prognosis yang kurang jelas dan beragam, komplikasi yang tidak terduga dan kekambuhan menyebabkan keraguan mengenai keakuratan informasi yang diberikan (Moradi et al., 2020).
Selanjutnya adanya pembatasan jarak fisik, jarak sosial dan karantina menyebabkan perasaan tidak berdaya dan kesepian.
Hal ini cenderung mengarahkan pada suasana hati negatif. Selain itu imbas dari sektor ekonomi, penurunan pendapatan, pemutusan hubungan kerja dapat menambah beban psikologis.
Baca Juga: Kulit Rusak dan Alami Penuaan Pemicunya Bisa Karena Blue Light Gadget, Ini 4 Tips Mencegahnya
Penyesalan dan kekhawatiran dirinya akan menularkan virus kepada orang-orang terdekat serta kekhawatiran.
Adanya stigmatisasi juga bisa mempengaruhi kondisi mental.(*)
Source | : | Sardjito.co.id-kesehatan mental |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar