Seperti yang diketahui, kopi mengandung kafein dan ini merupakan obat psikoaktif.
Saat minum kopi, kafein yang ada di kopi akan mengubah suasana hati dan ini berdampak pada setiap usia, begitu juga remaja.
Akan tetapi, jika dikonsumsi berlebihan, kopi yang diminum akan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.
Apabila diminum masih dalam batas wajar, kopi akan menimbulkan efek jangka pendek seperti detak jantung yang cepat dan keinginan untuk terus buang air kecil.
Sedangkan jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, remaja yang minum kopi akan merasakan sakit kepala sebelah atau migrain, sakit perut, dan bahkan mual.
Jika minum kopi sudah jadi kebiasaan anak remaja, berisiko menyebabkan gangguan irama jantung atau aritmia, yang ditandai dengan dada berdebar, nyeri, hingga pingsan.
"Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kecemasan, insomnia, keracunan, dan ketergantungan," ujar dr Laura Jualino, PhD, peneliti kafein dan profesor psikologi di American University.
Baca Juga: Penyebab Sakit Kepala Setelah Minum Kopi, Ini Cara Mengatasinya
"Perlu diketahui, kafein yang terkandung dalam satu cangkir kopi saja sudah cukup membuat seorang remaja merasa gelisah atau cemas," sambungnya.
Anak remaja yang sering minum kopi, perlu segera dibawa ke dokter jika mengalami muntah, detak jantung meningkat, irama jantung tidak normal, kejang, atau mengalami tekanan darah rendah.
Menghentikan kebiasaan minum kopi pada remaja
Ketika akan menghentikan kebiasaan minum kopi, remaja mungkin akan merasa sulit untuk berkonsentrasi, mood jelek, gejala flu, serta mual dan muntah.
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar