GridHEALTH.id - Minum kopi dulu identik dengan kebiasaan yang dilakukan oleh orang yang sudah tua.
Namun seiring waktu, coffee shop semakin menjamur dan minum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup.
Tak hanya orang dewasa, anak remaja pun juga sudah banyak yang minum kopi, terutama ketika sedang nongkrong dengan teman-temannya.
Selain itu, kopi juga diandalkan saat anak remaja harus begadang menyelesaikan tugas yang diterimanya dari sekolah.
Banyaknya varian kopi yang dijual di pasaran, menjadi salah satu alasan mengapa anak remaja tak ragu lagi untuk minum kopi.
Meskipun dirasa bermanfaat, tapi ada efek buruk minum kopi bagi remaja yang bisa terjadi. Apalagi jika anak remaja mengonsumsinya terlalu sering.
Risiko dari kopi yang diminum oleh para anak remaja, disebabkan oleh kandungan kafein yang ada di dalamnya.
Ya, sebenarnya seorang anak remaja boleh minum kopi, tapi ada batasan konsumsi yang perlu diperhatikan.
Dikutip dari Verywell Family, berdasarkan penelitian, dalam satu hari anak remaja hanya boleh mengonsumsi 100 miligram kopi.
Baca Juga: 9 Alasan Mengapa Kopi dalam Jumlah yang Tepat Baik Untuk Kesehatan
Jika bingung, 100 miligram kopi sama dengan satu cangkir kopi atau satu kaleng kopi berukuran kecil.
Efek buruk minum kopi bagi remaja
Seperti yang diketahui, kopi mengandung kafein dan ini merupakan obat psikoaktif.
Saat minum kopi, kafein yang ada di kopi akan mengubah suasana hati dan ini berdampak pada setiap usia, begitu juga remaja.
Akan tetapi, jika dikonsumsi berlebihan, kopi yang diminum akan menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.
Apabila diminum masih dalam batas wajar, kopi akan menimbulkan efek jangka pendek seperti detak jantung yang cepat dan keinginan untuk terus buang air kecil.
Sedangkan jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, remaja yang minum kopi akan merasakan sakit kepala sebelah atau migrain, sakit perut, dan bahkan mual.
Jika minum kopi sudah jadi kebiasaan anak remaja, berisiko menyebabkan gangguan irama jantung atau aritmia, yang ditandai dengan dada berdebar, nyeri, hingga pingsan.
"Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kecemasan, insomnia, keracunan, dan ketergantungan," ujar dr Laura Jualino, PhD, peneliti kafein dan profesor psikologi di American University.
Baca Juga: Penyebab Sakit Kepala Setelah Minum Kopi, Ini Cara Mengatasinya
"Perlu diketahui, kafein yang terkandung dalam satu cangkir kopi saja sudah cukup membuat seorang remaja merasa gelisah atau cemas," sambungnya.
Anak remaja yang sering minum kopi, perlu segera dibawa ke dokter jika mengalami muntah, detak jantung meningkat, irama jantung tidak normal, kejang, atau mengalami tekanan darah rendah.
Menghentikan kebiasaan minum kopi pada remaja
Ketika akan menghentikan kebiasaan minum kopi, remaja mungkin akan merasa sulit untuk berkonsentrasi, mood jelek, gejala flu, serta mual dan muntah.
Oleh karena itu, sebaiknya lakukan cara ini secara perlahan dengan minum satu atau setengah cangkir kopi saja dalam sehari.
Ketika nanti remaja sudah terbiasa dengan pola minum kopi terbarunya, cobalah untuk mengonsumsi minumam lain tanpa kafein dan sedikit gula.
Catherine Miller, MD, asisten profesor fakultas kedokteran remaja Departemen Pediatri University of Michigan, menyebutkan bahwa tidur dan nutrisi yang cukup adalah hal yang berguna untuk konsentrasi remaja, daripada kafein.
"Saya sering mengatakan kepada pasien remaja bahwa kafein hanyalah energi palsu. Sumber energi sesungguhnya adalah tidur dan nutrisi yang cukup," jelasnya.
Kopi memang memiliki manfaat untuk meningkatkan konsentrasi. Namun, sebaiknya anak remaja tidak mengonsumsinya terlalu sering, karena ada efek jangka panjang yang dapat mengganggu kesehatan. (*)
Baca Juga: Mengagetkan, Ini Fakta Sebenarnya Kopi pada Otak dan Jantung
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dampak Negatif Konsumsi Kopi pada Remaja, Orangtua Harus Tahu
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar