“Efek letusan Tambora menyebabkan perubahan iklim yang sangat drastis, tidak ada panas, hujan terus menerus, saat gempa bumi terjadi, tanah menjadi rapuh dan diikuti air bah, ini juga diceritakan dalam Babad Buleleng dan Babad Panji Sakti,” ungkapnya kala itu.
2. Gempa tahun 1917
Pada tahun 1917 gempa bumi dahsyat mengguncang seluruh daratan Bali. Akibat gempa bumi ini tercatat korban tewas 1500 orang.
Gempa bumi dikenal juga sebagai Gejer Bali yang artinya Bali berguncang. Terjadi pada pukul 06:50 waktu setempat pada tanggal 21 Januari.
Gempa ini diperkirakan berkekuatan 6,6 SR. Gempa ini menyebabkan kerusakan yang luas di seluruh Bali, terutama di bagian selatan pulau.
Baca Juga: Cacar Monyet, AS Melaporkan Kasus Pertama Virus Ini Muncul Pada Anak, Bisa Lebih Berbahaya
Baca Juga: Usir Nyeri Sendi Akibat Asam Urat dengan 5 Infused Water Ini
Gempa ini memicu banyak tanah longsor, yang menyebabkan 80 persen dari 1.500 korban jiwa.
Ada 2.431 bangunan hancur atau rusak parah, termasuk Pura Ulun Danu Batur.
3. Gempa Bumi Seririt 14 Juli 1976
Terjadi pada 14 Juli pukul 15:13 WITA, waktu setempat dengan kekuatan 6.5. SR.
Guncangan terjadi di 5 kilometer (3,1 mi) sebelah selatan pesisir Laut Bali di Kabupaten Buleleng, dan sekitar 65 kilometer (40 mi) barat laut dari Kota Denpasar. Episentrum gempa di daratan.
Source | : | GridHEALTH.id,Tribun News Bali |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar