Penelitian yang lebih besar juga masih diperlukan untuk menyelidiki peran AAV2 dalam kasus hepatitis paediatrik dan waktu dari puncak infeksi yang mengarah pada manifestasi tidak biasa dari hepatitis akut misterius pada anak.
Selain, kemungkinan dua virus umum ini yang menjadi penyebab dari kemunculan hepatitis akut misterius pada anak, faktor genetika juga menjadi pertimbangan para ahli dalam menentukan kaitannya dengan penyebab hepatitis akut misterius pada anak.
Karena hanya dalam beberapa kasus kecil saja, seorang anak benar-benar memerlukan transplantasi hati, di mana dalam kasus yang lebih umum anak dengan jenis virus ini akan mudah kembali pulih.
Sehingga masih belum diketahui dengan pasti dan jelas, alasan dari sebagian anak mengalami peradangan hati, bisa jadi juga karena faktor genetika.
Di Indonesia sendiri, berdasarkan data dari bulan Juni 2022, dikatakan sudah ada setidaknya 75 anak Indonesia yang tersebar di 21 provinsi Indonesia terinfeksi hepatitis akut misterius pada anak.
Tentu menjadi perhatian penuh bagi orangtua untuk tetap melindungi anak, karena angka kematian di Indonesia dari hepatitis akut misterius pada anak mencapai 30%.
Meskipun penelitian terbaru di Inggris menyebutkan hepatitis akut misterius pada anak disebabkan oleh dua jenis virus umum, yaitu adenovirus dan AAV2, namun penelitian lebih jauh tetap diperlukan, khususnya di Indonesia karena bisa jadi memiliki perbedaan.
Hal yang penting dilakukan adalah selalu jaga kebersihan saluran pernapasan dan saluran cerna anak, karena kemungkinan besar penyakit hepatitis akut misterius pada anak ditularkan melalui kedua cara tersebut. (*)
Baca Juga: Beda Hepatitis A, B, C, D, E, Hingga Hepatitis Akut Misterius
Source | : | IDAI,kompas |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar