Gejala khas vagina bau karena infeksi bakteri vaginosis adalah keputihan yang berbau busuk.
Kondisi vagina bau ini mempengaruhi hampir 30 persen wanita di usia subur, dan itu bisa terjadi pada wanita dari segala usia.
"Wanita yang memiliki banyak pasangan seks (atau yang pasangannya memiliki banyak pasangan) dan wanita yang tidak berhubungan seks untuk sementara waktu lebih berisiko terserang bakteri vaginosis,", kata Dr. Oluwatosin Goje, MD, Ob Gyn dan spesialis penyakit menular.
Bau yang terjadi sering kali paling kuat setelah berhubungan seks atau selama menstruasi.
Pada ibu hamil, bakteri ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur.
"Jadi pada wanita hamil, dokter biasanya menyarankan mengobati infeksi," kata Dr. Goje dari Clavelandclinic.
Penting juga diketahui, menyemprotkan cairan atau sabun khusus pada miss V menurut menurut ObGyn dan spesialis penyakit menular Oluwatosin Goje, MD, hanya mengurangi bau saja, dan bisa jadi dapat memperburuk masalah dan infeksi lebih parah.
Baca Juga: Penting, Mendikbud: PTM Dihentikan Sementara Bilamana Dietmukan Kasus Covid-19 di Sekolah
Jadi baiknya rajin cebok dengan air bersih yang mengalir, sering ganti celana dalam, paling tidak 4 jam sekali, banyak minum air putih, tidak stres.
Jangan lupa periksakan ke dokter kandungan.
Dengan mengingatkan akan hal ini di hari spesial Happy Girlfriend Day, itu sebuah wujud cinta kasih sayang yang snagat tulus pada wanita yang kita kasihi.(*)
Baca Juga: Save Nomor WhatsApp Ini Untuk Cek Status Vaksin, Cegah Penipuan
Source | : | Cleveland Clinic |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar