Melihat data ini, Indonesia sudah tidak lagi bisa menganggap sepele ODGJ dan mulailah untuk menjauhkan stigma ODGJ harus dijauhi.
Menilik Penyakit Demensia
Selain mengalami sedikit ODGJ, Angelina Sondakh juga mengakui ibunya mengalami demensia tingkat sedang.
Demensia adalah sebuah sindrom yang bersifat kronis ataupun progresif, sehingga menyebabkan penurunan fungsi kognitif seseorang dan merupakan konsekuensi biasa dari penuaan biologis.
Namun, ini bukanlah bagian dari penuaan biologis yang umum terjadi, sehingga masih digolongkan ke dalam penyakit, karena banyak dari lansia yang tidak mengalami demensia di usia senja mereka.
Beberapa gejala mendasar dan umum yang dialami oleh orang tua adalah melemahnya otot dan tulang, pengerasan arteri dan pembuluh darah, hingga beberapa perubahan memori terkait usia.
Perubahan memori terkait usia biasanya memiliki ciri lupa nama kenalan, lupa peristiwa terbaru, berusaha keras menemukan sebuah kata dan mengingatnya di kemudian, dan biasanya untuk pengetahuan serta pengalaman yang dibangun selama bertahun-tahun, bahasa, dan ingatan yang lama tidak akan dilupakan.
Baca Juga: Hipotiroidisme Bisa Sebabkan Munculnya Demensia, Kata Penelitian
Penyakit demensia akan mempengaruhi memori, berpikir, orientasi, pemahaman, perhitungan, kapasitas belajar, bahasa, dan penilaian yang akan disertai atau didahului oleh beberapa gejala seperti perubahan suasana hati, kontrol emosi, perilaku, atau motivasi.
Seseorang yang mengalami demensia dapat diperburuk dengan beberapa faktor risiko lainnya, seperti usia, keturunan dari keluarga, ras, orang dengan tingkat kesehatan kurang, ataupun cedera otak traumatis.
Penyebab lain yang mungkin terjadi dan mengakibatkan seseorang mengalami demensia adalah efek samping obat, peningkatan tekanan di otak, kekurangan vitamin, dan ketidakseimbangan hormon tiroid, dengan adanya penyebab-penyebab yang memungkinkan ini, medis pun diharuskan untuk mencari tahu faktor apa yang menyebabkan seseorang mengalami demensia.
Demensia sendiri terdapat berbagai jenis dan tipe, mulai dari penyakit alzheimer, demensia vaskular, demensia tubuh Lewy, demensia fronto-temporal, dan demensia campuran.
Source | : | CDC,WHO,Tribun Surabaya,Youtube/Keema Entertainment |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar