Akhirnya pada 1915, pemerintah Hindia-Belanda membentuk lembaga khusus untuk memberantas wabah pes.
Lembaga ini bernama Dienst der Pestbestrijding. Tindakan pemerintah kolonial ini bisa dibilang terlambat, setelah 5 tahun wabah terjadi dan memakan puluhan ribu korban baru dibentuk lembaga khusus ini.
Lembaga ini bertugas untuk melakukan kegiatan preventif yang bersifat pencegahan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penyebaran dan gejala pes.
Selain itu juga lembaga ini melakukan tindakan kuratif berupa pengobatan dan perawatan kepada korban yang positif pes yang dilanjutkan dengan proses pemulihan dan penyembuhan.
Setelah itu, mulai dibangun banyak rumah sakit sipil atau rumah sakit milik pemerintah. Upaya pembersihan dan pembangunan rumah rakyat juga dilakukan agar tikus tidak bersarang di sana.
Setelah itu, pada tahun 1918 dikabarkan bahwa kasus pes semakin menurun. Pada tahun 1920-1930an, kabar kasus baru pes sudah jarang bahkan tidak diberitakan lagi di surat kabar.
Kemudian pada tahun 1934 vaksin pes yang aman bagi manusia berhasil ditemukan oleh seorang dokter bernama Louis “Lou” Otten. Nama dokter Otten ini diabadikan sebagai nama salah satu jalan di Kota Bandung.(*)
Source | : | BPNPB-Pandemi,RuangGuru-Pes |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar