Menurut Irna, gejala sariawan pada Covid-19 tidak sekhas infeksi virus lain.
Contohnya, infeksi cacar yang menyebabkan munculnya sariawan hanya di satu sisi mulut, atau infeksi virus herpes yang memunculkan sariawan kecil-kecil dalam jumlah banyak di dalam mulut.
Sariawan pada pasien Covid-19 juga tidak spesifik.
Artinya, tampilan sariawannya sama dengan pasien yang tidak terpapar Covid-19, atau mirip dengan sariawan berjenis stomatitis aftosa rekuren.
“Sekarang banyak stomatitis ditemukan pada pasien Covid-19, baik pada pasien yang sering terkena stomatitis atau yang tidak ditemukan riwayat pernah terkena stomatitis,” ujar Irna, dikutip dari Unpad.ac.id (04/02/2021).
Maka dari itu, hemat Irna sariawan pada pasien Covid-19 dipicu dari kondisi tubuh.
Ada tiga penyebab utama munculnya sariawan pada penderita Covid-19.
Pertama, diakibatkan kondisi badai sitokin.
Sitokin merupakan protein yang dihasilkan dari sistem kekebalan tubuh sebagai respons apabila tubuh mengalami infeksi.
Perilaku sitokin yang banyak keluar diistilahkan dengan badai sitokin.
Baca Juga: Cara Mudah Deteksi Perut Kembung Dari Ciri dan Penyebabnya, Hati-hati yang Suka Makan Pedas
Saat melawan infeksi virus Covid-19, badai sitokin ini yang menyebabkan terjadinya demam tinggi, sesak napas, diare, hingga memicu peradangan pada tubuh, salah satunya adalah munculnya sariawan.
Kedua, akibat stres berlebih.
Meningkatnya hormon kortisol akibat stres akan berdampak pada penurunan imunitas. Praktis, kerja sistem imun yang terganggu akan mudah memicu lahirnya sariawan.
“Penderita Covid-19 yang mengalami stres luar biasa bisa memicu hormon tadi menyebabkan sariawan,” papar Irna,
Ketiga, bisa diakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada pengidap Covid-19.
Kurangnya asupan nutrisi sehari-hari akibat susah makan atau minum juga akan menimbulkan sariawan.
Lidah pun rentan sariawan pada pasien Covid-19.
Maksudnya sariawan di lidah pada kasus pasien Covid-19 adalah kelainan lidah, antara lain: lidah pecah-pecah (fissure tongue), munculnya bercak merah dan putih seperti sebuah peta (geographic tongue) hingga munculnya lapisan tebal atau plak pada lidah.
Tak hanya pada lidah, pada rongga mulut, pasien Covid-19 bisa mengalami bercak merah pada rongga mulut, air liur yang menjadi kental, rongga mulut berjamur, infeksi virus herpes, serta kelainan nonspesifik seperti munculnya bercak kemerahan di sekitar amandel.
“Gejala ini mungkin bisa muncul sebagai koinfeksi atau manifestasi sekunder dari penyakit sistemik yang menyertainya,” papar Irna lebih jauh.
Salah satu gejala yang umum terjadi, yaitu hilangnya indra perasa, juga menjadi salah satu kelainan pada rongga mulut.
Source | : | Unpad.ac.id-sariawan,Rssoeroto.ngawikab-sariawan |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar