Berdasarkan hasil studi, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada anak yang telah menerima vaksin booster dengan jenis vaksin tersebut yakni sebagai berikut.
1. Reaksi lokal pada area suntik, seperti pegal atau nyeri.
2. Gangguan jaringan sendi dan otot.
3. Sakit kepala.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening.
5. Gangguan saluran cerna.
Kapan vaksin booster anak diberikan?
Vaksin booster untuk anak nampaknya belum akan diberikan dalam waktu dekat ini. Meskipun, saat ini anak-anak sudah kembali beraktivitas normal, seperti sekolah tatap muka dan mengikuti ekstrakulikuler.
Menurut Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K), saat ini cakupan vaksin Covid-19 anak masih sangat rendah dibandingkan negara lain. Sehingga hal tersebut masih menjadi fokus utama.
“Imunisasi (vaksinasi) di Indonesia untuk yang kedua saja masih kurang sekali. Di Asia Tenggara, yang jelek cakupan vaksinasinya adalah Indonesia. Kita jauh tertinggal, bahkan oleh Kamboja sekalipun,” kata dokter Anggraini, dalam media briefing Evaluasi PTM IDAI dan KPAI, Jumat (20/8/2022).
Sebagai informasi saja, cakupan vaksin Covid-19 dosis kedua pada anak usia 12-17 tahun mencapai 82,67% atau 22 juta dosis dan umur 6-11 tahun sekitar 60% atau 17,4 juta dosis. (*)
Baca Juga: Sudah Vaksin Booster Tapi Sertifikat Tidak Keluar? Ini 3 Cara Klaimnya
Source | : | Covid19.go.id,media briefing |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar