GridHEALTH.id – Kesehatan organ intim teramat penting untuk diperhatikan, karena berkaitan dengan kualitas hidup secara keseluruhan.
Adanya hal tidak biasa, seperti kutil kelamin, tentunya harus mendapat perhatian lebih dan tidak boleh disepelekan.
Kutil kelamin merupakan kondisi yang disebabkan oleh Human papillomavirus atau HPV. Tak hanya wanita, virus tersebut juga bisa menyerang pria.
Seorang pria dapat tertular virus HPV melalui hubungan seksual dengan pasangan yang mengidap penyakit serupa, tapi tidak mengetahuinya.
Melansir emedicinehealth, kutil kelamin pria biasanya kan ditemukan di uretra, penis, skrotum, dan daerah sekitar dubur.
Perlu diketahui, kalau HPV terdiri dari berbagai jenis. Kutil kelamin disebabkan oleh dua di antara ratusan jenis HPV, yakni HPV-6 dan HPV-11.
Pada wanita, infeksi HPV dan kemunculan kutil kelamin berisiko menyebabkan terjadinya kanker serviks. Bagaimana dengan pria?
Dilansir dari CDC, HPV sendiri sebenarnya bukan kanker, tapi itu dapat menyebabkan terjadinya perubahan pada tubuh yang berujung pada kanker.
Pada pria, infeksi HPV yang ditandai dengan kutil kelamin, jika dibiarkan atau tidak hilang meski sudah diobati, dapat menyebabkan kanker penis atau anal.
Gejala kutil kelamin pria
Setelah mengetahui risikonya, penting juga untuk mengenali gejala kutil kelamin pada pria agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Muncul Kutil di Ketiak Berbahaya? Jangan Disepelekan! 10 Bahan Alami Ini Bisa Menghilangkannya
Adapun gejala kutil kelamin pria yang perlu diperhatikan adalah seperti berikut ini.
1. Kutil di kelamin terlihat halus.
2. Teksturnya berbeda-beda, datar tapi sedikit terangkat dari permukaan kulit dan ada juga yang permukaanya agak kasar mirip kembang kol.
3. Area di sekitar kutil kelamin menjadi lebih lembab.
4. Organ intim terasa gatal.
Seringkali kutil kelamin yang dialami oleh para pria tidak terlihat dengan jelas, karena tertutup oleh rambut kemaluan atau kepala penis jika tidak disunat.
Baca Juga: Penyebab Kutil di Kulit dan Cara Menghilangkan Kutil Sampai ke Akar
Selain ada risiko kanker, kutil kelamin yang disebabkan oleh HPV juga sewaktu-waktu ukurannya dapat membesar.
Tentunya jika hal tersebut terjadi, akan mengganggu kenyamanan pria. Penyakit infeksi pun juga berisiko ditularkan ke pasangannya.
Kutil kelamin pria biasanya akan benar-benar hilang setelah pasien dinyatakan sudah benar-benar terbebas dari infeksi HPV.
Jika tidak, meski sudah dihilangkan, kutil kelamin masih berisiko muncul. Apalagi jika perawatan yang dilakukan tidak benar-benar tuntas membasmi HPV dalam tubuh. (*)
Baca Juga: 3 Cara Menghilangkan Kutil Kelamin Pria, Berbahayakah Bila Dibiarkan?
Source | : | CDC,Emedicine Health |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar