Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, bahwa pemberian vaksin Covid-19 dosis 4 mengikuti skala prioritas.
"Mekanisme pemberian dosis keempat akan tetap mengikuti skala prioritas seperti bagaimana vaksinasi dilakukan sebelumnya," kata Wiku dikutip dari kanal YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (30/07/2022).
Bagi masyarakat umum, yang saat ini diproritaskan oleh pemerintah adalah vaksin booster pertama.
Sebagai informasi saja, vaksin booster kedua dilakukan dengan jarak 6 bulan setelah dosis penguat sebelumnya.
Vaksinasi bagi tenaga kesehatan dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan ataupun sentra vaksinasi Covid-19.
Jenis vaksin yang digunakan pada vaksin booster kedua antara lain seperti berikut.
1. Bila vaksin Covid-19 pertama dan kedua pakai Sinovac, maka akan diberikan AstraZeneca (separuh dosis/0,25 ml), Pfizer (separuh dosis/0,15ml), Moderna (dosis penuh), atau Sinopharm (dosis penuh).
2. Bagi yang sebelumnya vaksinasi dengan AstraZeneca, akan mendapatkan Moderna (separuh dosis/0,25), Pfizer (separuh dosis/0,15ml), atau AstraZeneca (dosis penuh).
3. Penerima Pfizer, pada vaksin booster kedua bisa menerima jenis vaksin Pfizer (dosis penuh), Moderna (separuh dosis/0,25 ml), atau AstraZeneca (dosis penuh).
4. Vaksin Covid-19 dosis primer Moderna, pilihan jenis vaksin untuk vaksin dosis keempat yakni Moderna (separuh dosis/0,25 ml) atau Pfizer (separuh dosis/0,15 ml).
5. Penerima vaksin Sinopharm pada vaksin booster kedua harus menggunakan jenis vaksin Covid-19 yang sama dengan dosis penuh. (*)
Baca Juga: Vaksin Booster Jadi Syarat Beraktivitas, Kapan Anak Usia 6-11 Tahun Mendapatkannya?
Source | : | Kompas.com,GridHEALTH.id,YouTube BNPB Indonesia |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar