GridHEALTH.id - Pasangan kita ingin sekali berhubungan seks, tetapi apa daya kita sedang mengalami keputihan atau menderita gatal vagina. Lantas, apa yang harus kita lakukan?
Sebagian besar wanita merasa malu untuk membahas masalah -masalah bidang genital dengan pasangan pria mereka.
Namun, jika kita menderita infeksi vagina, lebih baik memberi tahu pasangan kita tentang hal ini.
Gatal vagina terjadi terutama karena infeksi ragi yang dapat ditularkan kepada pasangan. Jadi, berhubungan seks dengan infeksi seperti itu bisa berisiko bagi kedua pasangan.
Itu bisa memperpanjang infeksi atau membuat seluruh pengalaman menyakitkan. Faktanya, gejalanya bisa menjadi lebih buruk dari sebelumnya.
Jika area vagina bengkak termasuk labia dan vulva, kontak kulit-ke-kulit apa pun bisa terlalu kasar.
Gesekan selanjutnya dapat membuat kulit mentah dan penetrasi dapat memperburuk peradangan.
Semua ini dapat meningkatkan rasa gatal dan iritasi. Juga, memasukkan apa pun ke dalam vagina mainan seks, jari atau bahkan lidah dapat memperkenalkan bakteri baru. Ini mungkin membuat infeksi yang ada semakin parah.
Pelumasan vagina selama penetrasi menambah kelembaban lebih banyak pada lingkungan yang sudah lembab, membuat gatal dan keluar lebih jelas.
Pria cenderung tertulari jamur dan infeksi dari wanita selama hubungan seksual. Jika kekebalannya rendah, dapat semakin memperburuk keadaan.
Jika tetap ingin berhubungan seks meskipun infeksi vagina, berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui;
- Jika sedang dalam perawatan di mana dokter telah meresepkan obat antijamur yang diresepkan atau tetap berpegang pada obat dan berhubungan seks setelah infeksi hilang yang mungkin memakan waktu antara empat hingga tujuh hari.
Baca Juga: Pria Suka Vagina yang Sehat dan 'Mengigit', Begini Cara Mendapatkannya
Baca Juga: 10 Titik Akupresur Teratas Untuk Menghilangkan Pegal dan Nyeri Otot
- Jika dokter meresepkan obat atau krim yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi ragi vagina atau penis, minta pasangan untuk mengoleskan beberapa sebelum berhubungan seks.
Biasanya, krim ini tidak memiliki efek samping dan akan membatasi penularan infeksi. Namun demikian ada baiknya ditanyakan kepada dokter terlebih dulu.
- Minta pasangan untuk memakai kondom untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan penularan infeksi.
Tetapi hati-hati jika memakai obat antijamur, karena ada yang jenis berbasis minyak yang dapat merusak kondom lateks dan poliisoprene, jadi hati-hati.
Lebih baik berhubungan seks setelah infeksi mereda. (*)
Source | : | woman health magazine,prevention.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar