* Gangguan saraf
* Rheumatoid arthritis
* Gangguan pada kotak suara.
Adapun cara menyembuhkan suara serak, tidak melulu dengan medis alias obat farmasi.
Bisa juga dengan cara alami dan mengubah gaya hidup, tepatnya manajemen pola hidup.
Manajemen Pola Hidup
1. Istirahatkan suara
Penggunaan suara yang berlebihan, bisa menyebabkan kotak suara membengkak dan teriritasi. Untuk bisa sembuh, pita suara membutuhkan istirahat.
Maka dari itu, hindarilah penggunaan suara yang berlebihan, apalagi sampai berteriak. Perlu diingat, bernyanyi juga bisa memperparah kondisi ini.
2. Berhenti merokok
Merokok, baik itu rokok tembakau maupun vape, adalah satu hal yang harus Anda hentikan untuk memulihkan suara.
Baca Juga: Healthy Move, 4 Latihan Paling Efektif Untuk Terlihat Lebih Muda
Merokok dapat mengiritasi tenggorokan, memicu datangnya batuk, dan menunda proses penyembuhan. Ini juga berlaku bagi para perokok pasif.
Segera hindari asap rokok yang ada di sekeliling Anda.
3. Menjaga kelembapan udara
Menghirup udara kering bisa mengiritasi tenggorokan dan akhirnya memunculkan peradangan di pita suara. Memasang alat pelembap ruangan atau humidifier bisa membantu Anda menghilangkan dahak di tenggorokan.
Jika tidak memilikinya, duduk saja di dalam kamar mandi sambil menyalakan kucuran air hangat. Uap panasnya bisa melegakan tenggorokan, dan membantu menghilangkan suara serak.
Pengobatan Alami
1. Minum air putih secara teratur
Air putih bisa disebut sebagai “obat” dari banyak penyakit. Buktinya, mengonsumsi air putih secara teratur, dianggap sebagai cara menghilangkan suara serak yang ampuh.
Air putih bisa menjaga tenggorokan tetap terhidrasi, menghilangkan dahak, dan mengeluarkan lendir. Selain air putih, coba juga teh dan sup hangat, untuk mengatasi suara serak.
Saat suara serak, selalu hindari minuman yang mengandung kafein. Sebab, kafein bisa menyebabkan dehidrasi.
2. Minum cuka sari apel
Baca Juga: Kondisi Satu Pasien Cacar Monyet di Indonesia Sudah Membaik, Tetap 21 Hari Isolasi Mandiri
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar