GridHEALTH.id - International Osteoporosis Foundation (IOF) pada 2019 melaporkan bahwa osteoporosis mempengaruhi sekitar 200 juta pria dan wanita di seluruh dunia.
Wanita lebih mungkin mengembangkan penyakit ini karena perubahan hormonal yang terkait dengan menopause. Genetika dan faktor lain, seperti tiroid yang kurang aktif atau kelainan darah, dapat lebih meningkatkan risiko osteoporosis.
Aktivitas fisik dapat membantu mencegah dan mengobati penyakit ini, tetapi tidak semua olahraga aman.
Berlari, melompat, dan latihan berdampak tinggi memberi tekanan pada persendian, yang dapat menyebabkan cedera.
Kita juga harus menghindari sit-up, sentuhan jari kaki, dan pose yoga tertentu, terutama yang mengharuskan kita menekuk atau memutar punggung.
Golf, tenis, ski, dan olahraga kontak juga tidak lebih aman, jelas organisasi Creaky Joints. Pilates dinilai lebih aman selama kita tidak memaksa tulang belakang ke posisi yang canggung. Bentuk latihan ini sebenarnya bisa memperkuat tulang dan menghilangkan rasa sakit, memungkinkan kita untuk tetap aktif.
Tiga puluh persen orang di atas 50 memiliki kepadatan tulang yang rendah, menurut IOF. Aspek ini saja dapat berkontribusi pada osteoporosis dalam jangka panjang.
Risikonya bahkan lebih tinggi untuk individu dengan penyakit Celiac atau kondisi lain yang mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium dan vitamin D. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, merokok, diet, dan penggunaan alkohol juga dapat menyebabkan osteoporosis.
Mengingat risiko ini, masuk akal untuk melakukan apa pun untuk menjaga tulang kita tetap kuat. Sebagai awal pertimbangkan untuk menambahkan Pilates ke rutinitas kebugaran kita.
Jenis latihan ini lembut pada persendian dan cocok untuk segala usia, yang mengarah pada peningkatan kekuatan dan fleksibilitas.
Terlebih lagi, Pilates dapat meningkatkan kepadatan tulang dan meningkatkan kinerja fisik sekaligus mengurangi rasa sakit, menurut penelitian 2015 yang diterbitkan dalam Journal of Back and Musculoskeletal Rehabilitation.
Royal Osteoporosis Society (ROS) merekomendasikan latihan Pilates untuk menjaga kekuatan otot dan tulang.
Baca Juga: Healthy Move, 5 Manfaat Pilates Bikin Kita Tergiur Untuk Melakukannya
BACA Juga: Sangat Tidak Disarankan, Memompa ASI di Toilet Karena Ini Risikonya Bagi Ibu dan Bayi
Agar tetap aman, pilih gerakan lembut yang memungkinkan kita menekuk tulang belakang secara terkendali. Beberapa latihan, seperti superman, gerakan melipat ke depan, dan sentuhan jari kaki ke depan, dapat membuat tulang belakang tertekan, jadi sebaiknya hindari.
Pilates juga dapat membantu meningkatkan keseimbangan dan mencegah jatuh. Memiliki keseimbangan yang buruk dapat secara signifikan meningkatkan risiko patah tulang pinggul, menurut ROS.
Olahraga teratur, termasuk Pilates, tidak serta merta mencegah patah tulang, tetapi dapat meningkatkan keseimbangan dan mencegah jatuh.
Latihan berdiri, seperti lunges, wall roll-down, crab walk, calf raises, dan skating squats, sangat efektif untuk melatih keseimbangan.
Metode pelatihan Pilates membangun kekuatan inti, yang pada gilirannya membantu menstabilkan batang tubuh kita.
Pada saat yang sama, itu memperbaiki postur kita dan meningkatkan stabilitas panggul, membuatnya lebih mudah untuk menjaga keseimbangan.
Baca Juga: Konsumsi 10 Makanan Lezat yang Jadi Penguat Kesehatan Jantung
Sebagai manfaat tambahan, ini dapat membantu mencegah atau meredakan sakit punggung dan meningkatkan daya tahan fisik, lapor sebuah studi tahun 2020 yang ditampilkan dalam Proteus Journal.
Terlebih lagi, Pilates dapat mengurangi rasa takut jatuh dan meningkatkan kekuatan otot, demikian ulasan terbaru yang dipresentasikan dalam The Journal of Physiotherapy.
Pelatih pribadi Rebekah Rotstein di prevention.com merekomendasikan untuk menggabungkan Pilates dengan pelatihan fungsional dan ketahanan.
Idealnya, pilih latihan yang memperkuat punggung, pinggul, dan pergelangan tangan, katanya. Misalnya kita dapat melakukan tendangan balik dan lingkaran satu kaki dengan band resistensi, serta kemiringan panggul dan split samping, depan, atau belakang pada reformer.
Mulailah dengan gerakan dasar dan tambahkan latihan baru ke dalam campuran saat kita maju. Ingatlah untuk menjaga latihan kita bervariasi dan mengonsumsi makanan kaya kalsium. Juga, perhatikan bahwa sebagian besar latihan dapat dimodifikasi berdasarkan tingkat kebugaran dan kebutuhan individu kita. (*)
Baca Juga: Berita Kesehatan Diabetes: Mulut Kering Jadi Tanda Awal Muncul Diabetes!
Baca Juga: 12 Jam Nasi Dipanaskan di Rice Cooker Sama Dengan Racun? Ini Kata Ahli
Source | : | International Osteoporosis Foundation,Creaky Joints,The Journal of Physiotherapy |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar