Dalam kasus buta warna yang berat, gejala lain yang dialami adalah gerakan mata cepat dari sisi ke sisi lainnya (nystagmus) dan kepekaan terhadap cahaya.
Jenis-jenis Buta Warna
Ada berbagai jenis seseorang sulit membedakan warna satu dengan warna lainnya, paling banyak kasusnya adalah seorang penderita buta warna sulit untuk membedakan warna merah dan hijau.
Umumnya seorang penderita buta warna akan digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu:
- Buta Warna Merah-Hijau, beberapa kondisinya disebut deuteranomaly, protanomaly, protanopia, deuteranopia yang terjadi karena fotopigmen di sel sensitif panjang gelombang (kerucut) merah atau hijau tidak berfungsi baik.
- Buta Warna Biru-Kuning, ada dua kondisi yaitu tritanomaly dan tritanopia yang sama terjadinya karena sel kerucut pada warna bitu hilang atau tidak berfungsi.
- Buta Warna Total (Monokromasi), artinya orang tidak melihat warna sama sekali dan hanya 10% yang bisa melihat warna sebatas warna putih, hitam, dan abu-abu, ada dua jenis dari monokromasi yaitu monokromasi kerucut dan batang.
Pengobatan Buta Warna
Tidak ada pengobatan untuk orang buta warna, namun menggunakan kacamata khusus bisa membantunya dalam melihat warna.
Kecuali jika buta warna disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya, maka dokter akan megobati masalah kesehatan tersebut.
Buta warna juga sebagian besar tidak menyebabkan masalah serius, namun untuk beberapa profesi mungkin menjadi kendala. (*)
Baca Juga: Kemenkes: Penyakit Legionnaires Berisiko KLB, Ini Cara Penularannya?
Source | : | nei.nih.gov,Colourblindawareness.org,Tacbis.eu |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar