- Takikardia supraventrikular. Takikardia supraventrikular adalah istilah luas yang mencakup aritmia yang dimulai di atas bilik jantung bagian bawah (ventrikel).
Takikardia supraventrikular menyebabkan episode detak jantung berdebar (palpitasi) yang dimulai dan diakhiri dengan tiba-tiba.
- Fibrilasi ventrikel. Jenis aritmia ini terjadi ketika sinyal listrik yang cepat dan kacau menyebabkan bilik jantung bagian bawah (ventrikel) bergetar alih-alih menghubungi secara terkoordinasi yang memompa darah ke seluruh tubuh.
Masalah serius ini dapat menyebabkan kematian jika ritme jantung normal tidak dipulihkan dalam beberapa menit. Kebanyakan orang yang memiliki fibrilasi ventrikel memiliki penyakit jantung yang mendasarinya atau pernah mengalami trauma serius.
- Takikardia ventrikel. Denyut jantung yang cepat dan teratur ini dimulai dengan sinyal listrik yang salah di ruang jantung bagian bawah (ventrikel).
Denyut jantung yang cepat tidak memungkinkan ventrikel terisi darah dengan benar. Akibatnya, jantung tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh.
Takikardia ventrikel mungkin tidak menyebabkan masalah serius pada orang dengan jantung yang sehat. Pada mereka dengan penyakit jantung, takikardia ventrikel bisa menjadi keadaan darurat medis yang memerlukan perawatan medis segera.
2. Detak jantung lambat (bradikardia)
Meskipun detak jantung di bawah 60 detak per menit saat istirahat dianggap bradikardia, detak jantung istirahat yang rendah tidak selalu menandakan masalah.
Jika kita sehat secara fisik, jantung mungkin masih dapat memompa cukup darah ke tubuh dengan kurang dari 60 denyut per menit saat istirahat.
Baca Juga: Kaki Sering Kram, Dari Sekadar Lelah Hingga Tanda Ginjal Bermasalah
Baca Juga: Kanker Kulit Melanoma dan Non-Melanoma Apa Bedanya? Ini Penjelasan Ahli
Jika kita memiliki detak jantung yang lambat dan jantung tidak memompa cukup darah, kita mungkin memiliki jenis bradikardia. Jenis bradikardia meliputi:
Source | : | Mayo Clinic,American Heart Association |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar