Mereka juga menyarankan agar darah kita tetap mengalir dengan melakukan latihan yang membutuhkan pita resistensi untuk mengisolasi otot dan mengatasi cedera.
Untuk cedera yang berhubungan dengan kekencangan otot, menggabungkan pose peregangan dasar dalam rutinitas harian juga dapat memberikan manfaat kesehatan.
4. Jangan melakukan HIIT setiap hari
Baca Juga: Makanan Penurun Trigliserida Agar Terhindar dari Serangan Jantung
Baca Juga: Golden Time Serangan Stroke, Ini Bahayanya Bila Tak Segera Ditangani
Baca Juga: Wah, Mouthwash Ternyata Bisa Hilangkan Ketombe dan Kutu Rambut
HIIT tidak dirancang untuk dilakukan setiap hari. Ini adalah latihan yang intens, jadi kita perlu memberi waktu pada tubuh untuk pulih.
Pakar fitness menyarankan hanya melakukan jenis latihan ini sekali atau dua kali seminggu. HIIT adalah latihan seluruh tubuh, jadi penting untuk mengambil hari libur atau setidaknya melakukan latihan berdampak rendah pada hari berikutnya untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk membangun kembali.
5. Hindari melakukan HIIT saat hamil
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa berolahraga tidak meningkatkan risiko apa pun selama kehamilan dan menyarankan agar ibu hamil melakukan 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang setiap minggu.
Dengan kata lain, tidak apa-apa jika kita cukup berolahraga sehingga detak jantungmeningkat dan berkeringat.
Meskipun penting untuk tetap aktif secara fisik selama kehamilan, latihan HIIT mungkin bukan pilihan ideal bagi mereka yang sedang hamil, menurut ACOG. (*)
Source | : | American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG),Harvard Health Publishing,health digest |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar