GridHEALTH.id - High Intensive Interval Training (HIIT) sedang populer di kalangan penggemar fitness. Mereka mengaku kebanyakan ingin menantang kekuatan otot dan sistem kardiovaskular mereka.
Pelatihan interval intensitas tinggi (HIIT) melibatkan interval latihan fisik berat yang menggabungkan berlari, melompat, dan aktivitas singkat lainnya yang berlangsung hingga beberapa menit, dengan jeda untuk istirahat di antaranya.
Mereka yang pro-HIIT menyukai cara ini untuk mendapatkan kebugaran maksimal untuk hari itu dengan cepat, karena kita bekerja lebih keras untuk periode waktu yang lebih singkat.
Namun, jika memiliki kondisi kesehatan tertentu, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter untuk mendiskusikan bagaimana kita mungkin ingin memodifikasi latihan HIIT.
Dan untuk orang-orang yang berurusan dengan masalah kesehatan mendasar yang serius, sebaiknya hindari latihan HIIT sama sekali, menurut Harvard Health.
Berikut panduannya menurut Harvard Health Publishing;
1. HIIT bisa berbahaya untuk jantung
Menurut para ahli di Johns Hopkins Medicine, latihan kardiovaskular sangat bagus untuk jantung karena meningkatkan kemampuan otot jantung untuk mengambil oksigen dari darah. Ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Namun, latihan aerobik terutama yang intens yang merupakan bagian dari latihan HIIT, juga memberi lebih banyak tekanan pada jantung, yang tidak ideal untuk beberapa orang.
Misalnya, satu penelitian yang diterbitkan dalam Current Treatment Options in Cardiac Medicine menunjukkan bahwa olahraga intensitas tinggi dapat meningkatkan risiko kondisi jantung tertentu, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah jantung.
Tetapi para ahli mengatakan bahwa bahkan jika Anda berurusan dengan penyakit jantung, olahraga tetap penting.
Dokter menyarankan untuk memulai secara perlahan dengan aktivitas seperti berenang, berjalan kaki, atau bersepeda.
Baca Juga: Healthy Move, Olahraga Jalan Nordic Walking Lebih Baik Daripada Latihan HIIT Untuk Kesehatan Jantung
Baca Juga: Lakukan Gerak Titik Pijat Akupresur Agar Tidur Cepat dan Nyenyak, Rasakan Manfaatnya!
Baca Juga: Bekerja Lebih 55 Jam Per Minggu Tingkatkan Risiko Kematian, PBB
Pastikan untuk melakukan peregangan sebelumnya, pendinginan setelahnya, dan biarkan diri beristirahat di antaranya, terutama saat merasa lelah.
2. Hati-hati jika baru mengenal olahraga
Jika kita baru mulai berolahraga, HIIT mungkin tidak cocok untuk. Ini karena latihan HIIT dapat memiliki gerakan yang kompleks dan jika kita melakukannya dengan tidak benar, kita dapat membahayakan diri sendiri.
Namun, jika kita seorang pemula dan masih ingin mencoba latihan HIIT, mulailah dengan interval antara 45 dan 75 detik untuk setiap latihan, istirahat, lalu ulangi sirkuit yang sama dua kali lagi.
Jangan berlebihan dan kita harus memberi waktu pada tubuh untuk pulih. Jadikan HIIT sebagai bagian dari rutinitas latihan yang seimbang yang kita campur dengan jenis latihan lain sepanjang minggu untuk menghindari cedera.
3. Jangan melakukan latihan HIIT jika terluka
Jika kita sedang luka atau cedera, dampak dan kecepatan latihan hanya akan menambah stres dan tekanan pada persendian dan otot.
Tetapi mengalami cedera tidak berarti kita harus menghindari memulai rutinitas olahraga sama sekali.
Misalnya, berenang atau bentuk latihan lain di kolam renang bisa menjadi cara berdampak rendah untuk berolahraga penuh jika menghadapi cedera.
Mereka juga menyarankan agar darah kita tetap mengalir dengan melakukan latihan yang membutuhkan pita resistensi untuk mengisolasi otot dan mengatasi cedera.
Untuk cedera yang berhubungan dengan kekencangan otot, menggabungkan pose peregangan dasar dalam rutinitas harian juga dapat memberikan manfaat kesehatan.
4. Jangan melakukan HIIT setiap hari
Baca Juga: Makanan Penurun Trigliserida Agar Terhindar dari Serangan Jantung
Baca Juga: Golden Time Serangan Stroke, Ini Bahayanya Bila Tak Segera Ditangani
Baca Juga: Wah, Mouthwash Ternyata Bisa Hilangkan Ketombe dan Kutu Rambut
HIIT tidak dirancang untuk dilakukan setiap hari. Ini adalah latihan yang intens, jadi kita perlu memberi waktu pada tubuh untuk pulih.
Pakar fitness menyarankan hanya melakukan jenis latihan ini sekali atau dua kali seminggu. HIIT adalah latihan seluruh tubuh, jadi penting untuk mengambil hari libur atau setidaknya melakukan latihan berdampak rendah pada hari berikutnya untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk membangun kembali.
5. Hindari melakukan HIIT saat hamil
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyatakan bahwa berolahraga tidak meningkatkan risiko apa pun selama kehamilan dan menyarankan agar ibu hamil melakukan 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang setiap minggu.
Dengan kata lain, tidak apa-apa jika kita cukup berolahraga sehingga detak jantungmeningkat dan berkeringat.
Meskipun penting untuk tetap aktif secara fisik selama kehamilan, latihan HIIT mungkin bukan pilihan ideal bagi mereka yang sedang hamil, menurut ACOG. (*)
Source | : | American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG),Harvard Health Publishing,health digest |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar