Pengobatan Akupuntur Efektif untuk Mengobati Semua Penyakit Ini

GridHEALTH.id – Akupuntur adalah salah satu cabang pengobatan tradisional China atau Traditional Chinese Medicine (TCM), yang sudah terkenal sejak zaman dulu.

Seperti yang diketahui, akupuntur identik dengan cara pengobatan menggunakan jarum yang ditusukkan ke tubuh pasien.

Founder Indo TCM Center dr. Aryaprana Nando, MBBS, MCMM, mengatakan bahwa akupuntur dapat mengatasi keluhan yang dialami oleh pasien lebih dalam dibandingkan jenis TCM lainnya.

“Soalnya akupuntur berada di tengah-tengah, penyakit yang ada di permukaan (kulit), di dalam, atau tengah-tengah juga bisa (diobati),” kata dokter Aryaprana Nando dalam GridHEALTH Dialogue, Senin (26/9/2022).

“Kalau dibandingkan dengan pijat, hanya di permukaan saja. Kulit dengan otot, nggak bisa masuk lebih dalam lagi (pengobatannya),” lanjutnya.

Penyakit yang bisa diobati dengan akupuntur

Lebih lanjut, dokter Aryaprana mengatakan manfaat akupuntur yakni dapat mengatasi berbagai keluhan penyakit.

Mulai dari yang ringan seperti pegal-pegal, nyeri otot, maupun gejala flu, hingga penyakit kronis atau yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

Untuk jenis penyakit yang ringan, pengobatan akupuntur saja sudah cukup meredakan keluhan yang dirasakan.

Sedangkan untuk penyakit kronis, akupuntur bertujuan untuk membantu proses penyembuhan dan biasanya juga dibarengi dengan terapi lain.

“Terkadang penyakit-penyakit kronis seperti stroke atau kanker, tidak cukup dengan akupuntur saja. Biasanya dibarengi dengan herbal atau terapi (lainnya),” jelas dokter Aryprana.

Baca Juga: Menjaga Siklus Menstruasi Teratur dan Sehat Dengan Traditional Chinese Medicine (TCM)

Ketika datang pertama kali, pasien biasanya akan ditanya-tanya terlebih dahulu keluhan yang dirasakan. Ini dilakukan agar bisa mengetahui penyebabnya dan titik-titik apuntur yang akan ditusukkan jarum.

Karena, meskipun keluhan yang dirasakan pada bagian tubuh tertentu, titik akupuntur yang akan ditusukkan jarum bisa saja berbeda posisi.

“Misal ada orang sakit kepala, terus lakukan akupuntur. Itu bukan kepalanya yang ditusuk. Bisa kakinya, karena sakit kepala bisa dari liver terus pengaruh ke atas (kepala), maka yang ditusuk titik liver yang paling banyak di kaki,” jelasnya.

Efek samping akupuntur

Penggunaan jarum dalam pengobatan akupuntur, mungkin membuat beberapa orang takut untuk melakukannya.

Akan tetapi tak perlu khawatir, dokter Aryaprana menjelaskan kalau jarum akupuntur yang digunakan, berbeda dengan yang sering dipakai untuk menjahit atau bahkan menyuntik.

Jarum akupuntur dibuat secara khusus, sehingga mempunyai ukuran yang lebih kecil, tipis, dan lentur sehingga tidak mudah bengkok maupun patah.

Ia juga menjelaskan, efek samping yang timbul dari pengobatan akupuntur sangat jarang terjadi. Pada beberapa kondisi, mungkin muncul efek samping yang ringan dan sementara seperti sedikit nyeri serta bengkak.

“Biasanya itu kalau kita tusuk dekat dengan pembuluh darha, kena pembuluh darahnya sedikit. Nanti bisa mungkin memar dan bengkak sedikit. Diurut-urut, 2-3 hari memarnya hilang,” pungkasnya.

Oleh karena itu, dokter Aryprana mengingatkan agar pengobatan akupuntur dilakukan oleh orang yang memang sudah profesional di bidang ini.

Karena dalam penerapannya, perlu dilakukan secara hati-hati dan tidak sembarangan menusukkan jarum ke tubuh. (*)

Baca Juga: 7 Teknik Akupuntur TCM untuk Mengobati Hepatitis B Tanpa Obat Kimia

 

PROMOTED CONTENT