GridHEALTH.id - Rambut rontok selalu menimbulkan kecemasan tersendiri pada wanita, karena rambut ibarat mahkota.
Rambut rontok adalah lepasnya rambut secara berlebihan. Kondisi ini dapat mengakibatkan penipisan rambut atau kebotakan, baik sementara maupun permanen.
Jumlah rambut akan lepas atau rontok sekitar 50–100 helai setiap harinya. Hal ini normal, karena ada juga rambut yang tumbuh setiap harinya. Pertumbuhan rambut normal akan diawali dengan fase pertumbuhan (fase anagen), di mana rambut tumbuh dan bertahan selama 2-6 tahun.
Setelah itu, rambut akan rontok dan akan tumbuh kembali 2–3 bulan setelah rontok (fase telogen).
Sebelum rontok, rambut akan memasuki masa transisi selama 2–3 minggu (fase katagen). Jika siklus pertumbuhan rambut ini terganggu, rambut akan rontok hingga bisa berujung pada kebotakan. Tak hanya pada orang dewasa, rambut rontok juga bisa dialami oleh anak-anak dan bayi.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan siklus pertumbuhan rambut tergganggu, hingga berakibat pada rambut rontok.
Rambut rontok yang terjadi secara tiba-tiba dapat disebabkan oleh penyakit atau obat tertentu, pola makan yang tidak sehat, dan kondisi setelah melahirkan.
Sedangkan rambut rontok yang terjadi secara bertahap paling sering disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan.
Gejala rambut rontok diawali dengan penipisan rambut. Penipisan ini dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Kerontokan rambut dapat terjadi hanya pada kulit kepala atau seluruh tubuh. Gejala ini bisa berlangsung sementara atau permanen.
Penanganan rambut rontok tergantung pada penyebabnya. Penyebab paling sering adalah keturunan, dan kondisi ini merupakan proses alami yang tidak membahayakan kesehatan.
Jika kerontokan rambut membuat khawatir, bicarakan dengan dokter kulit. Mereka dapat menentukan penyebabnya dan merekomendasikan perawatan yang tepat. Mereka juga dapat memberi tahu jika sampo tertentu dapat membantu.
"Sangat penting untuk memikirkan kebanyakan sampo seperti cuci mobil," William Yates, MD, FACS, ahli bedah dan ahli restorasi rambut di Chicago, Amerika Serikat.
Baca Juga: Minyak Kelapa Mengurangi Risiko Rambut Beruban dan Rambut Rontok
Baca Juga: Ketahui Gejala Awal Kanker Payudara, Penyebab dan Cara Mencegahnya
“Anda hanya merawat bagian luarnya, kulit kepala. Padahal akar penyebab kerontokan rambut terjadi di bawah kap, di bawah kulit kepala.Jadi, jika Anda menderita kerontokan rambut secara genetik, sampo bukanlah peluru ajaib.”
Pada saat yang sama, rambut rontok sering dikaitkan dengan kesehatan kulit kepala sehingga memastikan kulit kepala yang sehat akan sangat membantu.
Memilih Sampo Untuk Rambut Rontok
Untuk rambut yang menipis, Amy Forman Taub, MD, FAAD, pendiri Advanced Dermatology di Chicago, AS merekomendasikan sampo dan kondisioner KeraFactor.
Sampo lain yang mungkin membantu adalah yang mengelupas kulit kepala dengan asam salisilat dan meningkatkan sirkulasi kulit kepala.
“Sirkulasi kulit kepala mungkin satu-satunya, satu hal yang dapat Anda lakukan di rumah untuk membantu,” kata Taub. "Misalnya, mandi air hangat dan gosok kulit kepala Anda dengan sampo."
Taub juga mengatakan bahwa sampo rambut rontok yang mengandung hidrokortison 1% atau ketokonazol 1% patut dicoba. Yates juga merekomendasikan sampo yang dibuat dengan biji labu, akar yucca, dan biotin.
Sampo Mana yang Harus Dihindari?
Sulfur. Sangat penting untuk menghindari sampo yang mengandung belerang, yang dapat memperburuk kerontokan rambut.
"Sementara belerang memungkinkan sampo untuk berbusa dengan baik, itu juga menghilangkan minyak dari kulit kepala Anda, menyebabkan rambut Anda mengering dan pecah," kata Taub. "Ini benar-benar dapat menyebabkan munculnya rambut yang menipis."
Shampo "penebalan"/tickening shampoo. Kita mungkin juga ingin menggunakan sampo dan kondisioner pengental agar rambut kelihatan bervolume dan tebal. Tetapi hati-hati.
"Penggunaan berlebihan dapat menyumbat pori-pori, yang pada gilirannya membatasi kulit kepala dari oksigen, yang menyebabkan peningkatan peradangan," kata Taub.
Baca Juga: Mengenal Jenis Penyakit Ginjal yang Umum Terjadi, Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya
Baca Juga: Healthy Move, Latihan Isokinetik Memperkuat Otot Lengan dan Bahu, Begini Caranya
Kafein dan herbal. Hindari sampo yang mengandung kafein dan herbal lainnya. “Mereka umum di pasar tetapi tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas,” kata Taub.
Kafein menyebabkan vasokonstriksi dan membatasi aliran darah. Padahal, untuk menstimulasi pertumbuhan rambut, kita membutuhkan aliran darah yang sehat ke akar rambut untuk memberikan oksigen dan nutrisi.
Jika mengalami kerontokan rambut, jangan menunggu lama. Semakin cepat kita mengatasi gejala kerontokan rambut, semakin besar kemungkinan untuk mencegah kerusakan permanen. Bicaralah dengan profesional medis seperti dokter kulit untuk memulai perawatan.
Penanganan untuk rambut rontok adalah dengan obat-obatan, penggantian sampo dan perawatan rambut lainnya atau bisa juga dengan tranplantasi rambut untuk mengatasi kebotakan akibat rambut rontok. (*)
Source | : | prevention.com,WebMD |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar