"Nggak baperan, di SMP kan anak-anaknya suka ledek-ledekan, tapi saya nggak merasa diledek/dibuli, malah saya yang ngeledek," kata Dapon sembari tertawa.
Kini dia dengan kondisinya sudah menjadi orang terkenal.
TikToker yang terkenal dengan jargon 'Tara Makjreng' tersebut juga mengungkap jika dirinya sempat divonis tak umur panjang.
"Waktu kecil ada dokter yang bilang 'sindrom kayak gini nggak akan umur panjang', ternyata umur saya panjang," kata Dapon.
Soal orang tua, Dapon mengatakan jika ayah dan ibunya sempat cemas hingga stress memikirkan nasib Dapon.
"Ayah dan ibu saya sampai stres, ini anak kenapa kondisinya begini, tapi lama kelamaan ya bisa menerima, mungkin ini rezeki dari Tuhan," jelas Dapon.
Awal muasal dirinya mengalami hal ini, "Waktu saya lahir saya kan bobotnya besar, 4kg, awalnya normal kata ibu saya lalu setelah enam bulan kemudian bolak-balik ke rumah sakit karena bobot saya, " ujar Dapon di Podcast bersama Gritte Agatha, 30 April 2021 lalu.
Namun ternyata seorang dokter melihat ada keanehan pada diri Dapon.
"Dari situlah ketemu saya mengidap Cutis Laxa," ujar Dapon.
Kelainan Jaringan Ikat
Apa yang dialami dapon memang sebuah kondisi medis yang dikenal dengan istilah Cutis laxa, ini adalah adalah kelainan jaringan ikat, yaitu jaringan yang memberikan struktur dan kekuatan pada otot, sendi, organ, dan kulit.
Sebagian besar kasus diturunkan, tetapi beberapa didapat, yang berarti tampaknya tidak disebabkan oleh variasi genetik.
Sementara tanda dan gejala kutis laxa yang diturunkan sering terlihat pada masa bayi atau anak-anak, kutis laxa yang didapat biasanya muncul di kemudian hari.
Ringkasan ini terutama menggambarkan bentuk cutis laxa yang diturunkan.
Istilah "cutis laxa", melansir medlineplus.gov, adalah bahasa Latin untuk kulit kendur atau kendur, dan kondisi ini ditandai dengan kulit yang kendur dan tidak melar (inelastis).
Kulit sering menggantung dalam lipatan longgar, menyebabkan wajah dan bagian tubuh lainnya terlihat murung atau berkerut.
Source | : | Medlineplus.gov-cutisLaxa |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar