Baca Juga: Kasus Gangguan Ginjal Akut Naik, Kemenkes Imbau Apotek Stop Jual Bebas Obat Sirup
Baca Juga: Ciri-ciri Kanker Payudara Pada Pria, Penyebab dan Cara Mengobati
"Kalau sudah ada hasil temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan produk tertentu mengandung bahan berbahaya, silakan," katanya.
Untuk diketahui, paracetamol atau yang memiliki nama lain acetaminophen adalah obat penurun demam dan pereda nyeri ringan hingga sedang.
Obat ini biasanya banyak dijual bebas di pasaran. Namun, ada pula paracetamol yang memerlukan resep dokter.
Menurut drug.com, lebih dari 600 obat mengandung paracetamol termasuk untuk bayi, anak-anak, dan juga dewasa. Jika dikonsumsi berlebihan, bukan tidak mungkin mengalami overdosis paracetamol.
Saat mengalami overdosis paracetamol, kita akan mengalami berbagai gejala seperti hilang nafsu makan, mual, muntah, merasa tidak enak badan, dan sakit perut terutama di sisi kanan atas.
Sebagian besar kasus overdosis paracetamol dapat ditangani. Biasanya, jika mengalami gejala overdosis maka anak perlu dirawat di rumah sakit.
Baca Juga: Asam Lambung Kambuh? Coba Titik Pijat di Area Berikut Untuk Meredakan
Baca Juga: 10 Ramuan Ajaib Dapat Dibuat di Rumah Sebagai Obat Alami Panu
Untuk mengecek kadar paracetamol di dalam tubuh dokter akan melakukan tes darah. Tes darah lainnya juga akan dilakukan untuk memeriksa hati.
Penyebab overdosis paracetamol pada anak-anak, karena terlalu banyak mengonsumsinya sekaligus dalam satu waktu.
Hal ini juga bisa disebabkan saat anak mengonsumsi lebih dari satu produk obat yang mengandung paracetamol. Faktor lainnya yang juga sangat umum terjadi ialah salah menakar paracetamol.
Biasanya, paracetamol cair diberikan sepaket dengan sendok takar untuk menghindari salah dosis. Namun, banyak orangtua yang tidak mempergunakan sendok takar bawaan dan lebih memilih menggunakan sendok yang tersedia di rumah.
Akibatnya, dosis yang diberikan bisa terlalu banyak. Terkadang, karena rasa dan warnanya seperti sirup, anak juga meminumnya tanpa sepengetahuan orangtua. Sehingga, risiko overdosis pun tidak dapat terelakkan. (*)
Source | : | drugs.com,ANTARA News,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar