1. Jarang buang air besar
Kebiasaan ini bisa menyebabkan kotoran menumpuk dan mengeras yang mengakibatkan kotoran dapat menyumbat usus buntu.
Lama-kelamaan bakteri akan berkembang di dalamnya hingga menyebabkan usus buntu meradang.
Penumpukan feses bisa terjadi karena jarang mengonsumsi makanan berserat atau sering menahan BAB.
2. Jarang mencuci tangan
Disadari atau tidak, jarang mencuci tangan bisa menyebabkan kuman atau cacing bertahan di sana.
Apabila tertelan, kuman dan cacing ini dapat menyebabkan infeksi saluran cerna yang bisa berbahaya.
Kuman yang menyebar sampai ke apendiks bisa menyebabkan terjadinya usus buntu yang menyakitkan.
3. Mengkonsumsi sembarangan
Kebiasaan penyebab usus buntu lainnya adalah mengonsumsi makanan atau minuman yang kurang higiensi.
Makanan atau minuman ini kemungkinan telah terkontaminasi oleh kuman.
Baca Juga: Untung Nikita Mirzani Masih Ketolong, Tujuan Operasi Organ Intim yang Pernah Dilakukan dan Risikonya
4. Sering terpapar polusi udara
Kebiasaan yang bisa menyebabkan radang usus buntu yang selanjutnya adalah karena sering terpapar polusi udara.
Penelitian Environmental Health Perspectives mengungkapkan bahwa terpapar polusi udara bisa meningkatkan risiko usus buntu.
Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh tingkat ozon yang tinggi sehingga membuat tubuh lebih rentan terinfeksi bakteri dan virus.
5. Mengkonsumsi daging kaleng
Kebiasaan yang bisa menyebabkan radang usus buntu yang kedua adalah sering mengonsumsi daging kalengan.
Faktanya, bermacam jenis daging instan di supermarket juga merupakan pilihan yang buruk untuk dikonsumsi setiap hari.
Daging instan diduga memiliki kandungan zat karsinogen yang memicu radang usus buntu.
Ada pula mitos yang beredar bahwa makan biji buah-buahan tertentu juga bisa sebabkan usus buntu.
Namun, faktanya sebagian besar orang yang mengonsumsi biji buah ternyata tidak mengembangkan usus buntu.
Proses pemulihan setelah operasi usus buntu membutuhkan waktu sekitar 2-3 minggu.(*)
Baca Juga: 8 Gejala Awal Penyakit Infeksi Usus Buntu, Bukan Hanya Sakit Perut
Source | : | Sehatq.com,Momsmoney.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar