2. Ketahanan obat
Menurut dr. Endah kelemahan obat puyer lainnya adalah dari segi ketahanan, obat akan menjadi lebih riskan untuk terkontaminasi karena hanya dibungkus oleh kertas, "Mudah untuk terkena air atau menyerap kelembaban, dan kadang-kadang ada yang tercecer, terbang serbuknya."
"Intinya adalah (obat) puyer ini sangat banyak kelemahannya, sehingga sejak lama kita (dokter) sudah mengimbau untuk tidak lagi menggunakan puyer, meskipun praktek pemberian puyer ini sulit sekali dihilangkan,
"Kita mengakui bahwa ada sedikit obat yang memang belum ada bentuk sirupnya, sehingga masih harus dibuat puyer, tapi syukurnya saat ini sudah banyak sekali obat-obat yang bisa dibuat dalam bentuk sirup, ataupun kalau tablet, tablet yang bisa dikunyah atau larut dalam air atau dengan kesediaan yang kecil bisa untuk anak." Jelas dr. Endah.
Meski demikian, tidak perlu khawatir, karena dokter memiliki banyak metode pengobatan lainnya, tidak hanya menggunakan obat sirup dan obat puyer, sehingga situasi penghentian sementara ini masih bisa ditangani dengan baik oleh para tenaga kesehatan.
"Kalau saya pribadi, kalau kita mau memberikan tablet, sebenarnya kita bisa buat tabletnya itu tidak perlu digerus untuk dibuat puyer, tapi tabletnya itu bisa kita potong, misalnya anak yang beratnya 10kg butuh paracetamol 100-150mg, itu dengan tablet 500mg, tablet dewasa kita potong empat menggunakan pemotong pil, lalu sesaat sebelum kita berikan, (obat tablet yang sudah dipotong) itu bisa kita gerus sendiri lalu dicampur air," kata dr. Endah menjelaskan metode lainnya untuk berikan obat pada anak.
dr. Endah juga menyampaikan harapannya bahwa penelusuran dari Kemenkes bisa secepatnya ditemukan obat sirup mana yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi, sehingga penggunaan obat sirup ini bisa dilanjutkan penggunaannya.
Kapan Harus ke Dokter? Kenali Tanda Kegawatdaruratan Saat Anak Sakit
Menurut dr. Endah ini menjadi momentum orangtua untuk lebih memahami penanganan anak sakit, khususnya pada saat demam agar tidak berlebih dalam memberikan obat.
"Tetap tenang dan berpikir rasional, silahkan baca-baca kembali berbagai ilmu tentang kesehatan anak, banyak sekali sumber-sumber yang bisa kita pelajari di internet, tentu dari sumber yang kredibel, contohnya kita harus paham mengapa terjadi demam, kita tahu bahwa demam itu sebenarnya bermanfaat, dan bagaimana menangani demam tanpa obat, kapan butuh obat,
"Tentu saja kenali berbagai tanda bahaya yang menyebabkan kita harus segera pergi ke dokter atau malah ke IGD, jadi jangan panik dan berpikir rasional," tegas dr. Endah menghimbau kepada para orangtua.
Baca Juga: Kasus Obat Sirup, Ibu-ibu Tuntut Keadalin untuk Anaknya yang Mengalami Gangguan Ginjal Akut
Source | : | wawancara langsung dengan dr. Endah Citraresmi, SpA(K) |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar