GridHEALTH.id - Penyakit ginjal dapat mempengaruhi anak-anak dengan berbagai cara, mulai dari gangguan yang dapat diobati tanpa konsekuensi jangka panjang hingga kondisi yang mengancam jiwa.
Penyakit ginjal akut berkembang tiba-tiba, berlangsung dalam waktu singkat, dan bisa serius dengan konsekuensi jangka panjang atau mungkin hilang sama sekali setelah penyebab yang mendasarinya diobati.
Penyakit ginjal kronis (CKD/chronic kidney disease) tidak hilang dengan pengobatan dan cenderung memburuk dari waktu ke waktu.
Penyakit ginjal kronis akhirnya menyebabkan gagal ginjal, digambarkan sebagai penyakit ginjal stadium akhir atau ESRD ketika diobati dengan transplantasi ginjal atau perawatan penyaringan darah yang disebut dialisis.
Sejak lahir hingga usia 4 tahun, cacat lahir dan penyakit keturunan adalah penyebab utama gagal ginjal.
Antara usia 5 dan 14, gagal ginjal paling sering disebabkan oleh penyakit keturunan, sindrom nefrotik, dan penyakit sistemik.
Antara usia 15 dan 19, penyakit yang mempengaruhi glomeruli adalah penyebab utama gagal ginjal, dan penyakit keturunan menjadi kurang umum.
Penyakit ginjal pada anak dapat disebabkan oleh berbagai hal di bawah ini, menurut The National Kidney Fondation;
1. Cacat lahir
Cacat lahir adalah masalah yang terjadi saat bayi berkembang di dalam rahim ibu. Cacat lahir yang mempengaruhi ginjal termasuk agenesis ginjal, displasia ginjal, dan ginjal ektopik, untuk beberapa nama. Cacat ini adalah kelainan ukuran, struktur, atau posisi ginjal:
- Agenesis ginjal—anak-anak yang lahir dengan hanya satu ginjal
- Displasia ginjal—anak-anak yang lahir dengan kedua ginjal, namun salah satunya tidak berfungsi
- Ginjal ektopik—anak-anak yang lahir dengan ginjal yang terletak di bawah, di atas, atau di sisi yang berlawanan dari posisi biasanya.
Baca Juga: Sering Tanpa Gejala Dini, Ini Perlunya Tes Ginjal Secara Rutin
Source | : | The National Kidney Fondation |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar