GridHEALTH.id - Para wanita perlu mengetahui penyebab sering terlambat datang bulan.
Pada umumnya, wanita mengalami 11-13 kali haid dalam setahun dan siklus haid yang normal adalah 24-35 hari.
Namun, tidak semua wanita memiliki siklus haid yang teratur.
Ada yang siklusnya teratur tiap bulan, tetapi ada juga yang tak teratur, bisa jadi lebih cepat atau sering telat.
Telat haid merupakan salah satu tanda seorang wanita sedang hamil.
Namun, bukan berarti kondisi ini selalu dikaitkan dengan kehamilan.
Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan haid telat yang tidak bisa dianggap sepele.
Berikut ini beberapa penyebab telat haid yang wajib diwaspadai.
1. Berat badan tidak normal
Berat badan kurang, berlebih, atau obesitas bisa menjadi penyebab telat haid.
Hal ini karena berat badan yang tidak normal dapat menyebabkan perubahan hormonal.
Baca Juga: Mengenal 3 Gejala Utama PCOS, Segera Periksa Jika Haid Tidak Teratur
Bahkan, berat badan turun sedikit dari normal saja sudah dapat mengubah cara kerja tubuh hingga menyebabkan ovulasi terhenti dan telat haid.
2. Stres
Stres bisa berdampak pada hormon dan bagian otak yang bertugas mengatur siklus menstruasi.
Jika terjadi hingga berkepanjangan, stres bisa memicu penyakit atau perubahan berat badan secara tiba-tiba, baik berupa peningkatan maupun penurunan.
Kondisi tersebut pada gilirannya akan mengganggu siklus menstruasi.
3. Sindrom poliklistik ovarium
Telat haid juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, misalnya sindrom polikistik ovarium (PCOS).
Sindrom ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak hormon pria atau hormon androgen.
Akibatnya, menstruasi menjadi telat atau bahkan berhenti sama sekali.
4. Gangguan tiroid
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif juga dapat memengaruhi siklus haid, sebab perannya dalam mengatur metabolisme tubuh bisa berdampak pada produksi hormon.
Baca Juga: Efektif Redakan Nyeri Haid, Gunakan 9 Bahan Alami Ini, Tanpa Harus Minum Obat, Cek di Sini!
Seiring dengan pengobatan tiroid yang dijalani, menstruasi pun dapat kembali normal.
5. Diabetes
Perubahan hormon juga terkait dengan meningkatnya kadar gula darah dan resistensi insulin.
Itulah alasan mengapa wanita dengan diabetes yang tidak terkontrol bisa mengalami haid yang tidak teratur.
6. Pemakaian KB hormonal
Konsumsi pil kb dapat memengaruhi keseimbangan hormon.
Hal ini karena pil kontrasepsi mengandung hormon estrogen dan progestin yang menahan indung telur untuk melepaskan sel telur.
Jika haid masih tidak teratur meski telah menerapkan cara-cara di atas, ada baiknya segera ke dokter.
Dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan seperti pemeriksaan panggul, Pap smear, tes darah, USG, maupun biopsi endometrium untuk menegakkan diagnosis.
Nantinya akan diobati sesuai dengan penyebabnya.
Baca Juga: Bye Bye Nyeri Haid! Lakukan Ini Pada 4 Titik Pijat Akupresur Untuk Redakan Sindrom Menstruasi
Source | : | alodokter,Klik Dokter,Aido.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar