GridHEALTH.id - Inilah beberapa manfaat lain dan risiko yang terjadi saat Melly Goeslaw jalani operasi bariatrik.
Belum lama ini, penyanyi Melly Goeslaw bagikan kabar setelah dirinya menjalani operasi bariatrik.
Tak sendiri, Melly Goeslaw tampak ditemani suaminya, Anto Hoed yang setia menemaninya.
Melly Goeslaw mengaku operasi bariatri adalah langkah besar dalam hidupnya.
Bukannya rasa takut yang di rasakan, Melly Goeslaw justru merasa antusias.
"Bismillah aku mau membagikan momen bahagiaku, salah satu langkah besar di hidupku, yang ternyata sangat menyenangkan."
"Aku melakukan 'BARIATRIC', temen2 silahkan di browsing ya apa itu Bariatric," tulis @melly_goeslaw.
Melly Goeslaw pun mengaku akan menjelaskan bagaimana operasi yang nantinya akan ia lakukan.
Lalu, apakah yang sebenarnya soal operasi bariatrik ini?
Bariatrik berasal dari kata Baros yang berarti ‘berat’ atau ‘besar’.
Jadi, bariatrik adalah bagian ilmu bedah yang berkecimpung dalam penanganan pasien-pasien dengan berat badan berlebih.
Operasi bariatrik adalah pembedahan yang dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan.
Prosedur ini biasanya dilakukan pada penderita obesitas yang sulit diatasi hanya dengan diet dan olahraga.
Operasi ini bertujuan untuk membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung atau mengurangi penyerapan nutrisi di usus halus.
Manfaat operasi bariatrik
Selain menurunkan berat badan, manfaat lain operasi ini membantu mengatasi masalah lain.
1. Memperbaiki kondisi diabetes tipe 2
Mengutip studi terbitan Annals of Surgery (2016), operasi bariatrik bisa membuat kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2 menjadi normal layaknya orang sehat.
Hal ini bahkan bisa membuat pengidap diabetes tidak perlu menggunakan obat-obatan selama setidaknya 3 tahun setelah operasi.
2. Meningkatkan kesehatan jantung
Bariatric surgery bisa meningkatkan beberapa risiko penyakit jantung, seperti jantung koroner, stroke, hingga penyakit jantung perifer.
Setelah operasi, tekanan darah pun kembali normal atau mendekati normal.
3. Mengurangi depresi
Orang dengan obesitas kerap kali merasa depresi karena seolah-olah melihat tubuhnya buruk dan adanya penghakiman dari lingkungan sekitar.
Dengan berkurangnya berat badan, bisa melihat tubuh dengan lebih baik dan tampak ideal.
4. Mengatasi apnea tidur obstruktif
Setelah operasi, orang obesitas dengan sleep apnea bisa berhenti menggunakan mesin bantu napas saat tidur.
Sekitar 80 – 85% pasien bisa memiliki napas yang normal saat tidur saat satu tahun setelah operasi.
5. Meredakan nyeri sendi
Obesitas memberikan tekanan berlebih pada sendi sehingga terasa nyeri hingga rusuk.
Penurunan berat badan setelah operasi bariatrik mengurangi beban yang diberikan pada sendi.
6. Meningkatkan kesuburan
Obesitas menjadi salah satu penyebab seseorang sulit memiliki keturunan.
Studi terbitan Current Opinion in Obstetrics & Gynecology (2010) menemukan bahwa operasi bariatrik bisa memperbaiki siklus menstruasi dan menurunkan risiko keguguran.
Meski efektif dalam menurunkan berat badan, operasi bariatrik memiliki risiko yang tidak sedikit, di antaranya:
1. Perdarahan.
2. Infeksi.
3. Terbentuknya emboli, yaitu bekuan darah yang dapat terbawa ke organ tertentu, seperti otak, paru-paru, atau jantung.
4. Kebocoran pada lambung atau usus yang dijahit.
5. Kesulitan bernapas.
Mengingat hal di atas semua, pasien harus benar-benar berkomitmen kuat untuk menjalani operasi ini dan menjalani perawatan serta latihan pascaoperasi, untuk konsisten mempertahankan kesehatannya.
Baca Juga: Tubuh Kurus Kolesterol Tinggi? Ketahui Penyebab dan 7 Tanda-tandanya!
Source | : | hellosehat.com,alodokter,kemkes.go.id,Rspondokindah.co.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar