GridHEALTH.id - Terapkan gaya hidup sehat secara sederhana dengan tak melupakan waktu untuk sarapan.
Sarapan adalah makan pagi yang tidak boleh dilewatkan. Karena sarapan memulai metabolisme kita dan membantu kita membakar kalori sepanjang hari.
Sarapan juga memberi energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sesuatu dan membantu kita fokus di tempat kerja atau di sekolah.
Inilah yang mendasari mengapa sarapan menjadi awal gaya hidup sehat yang tak boleh dilewatkan.
Banyak penelitian telah mengaitkan makan sarapan dengan kesehatan yang baik, termasuk memori dan konsentrasi yang lebih baik, kadar kolesterol 'jahat' (LDL) yang lebih rendah, dan kemungkinan lebih rendah terkena diabetes, penyakit jantung, dan kelebihan berat badan.
Baca Juga: Ini Dia, 5 Rekomendasi Salep Terbaik Untuk Kaki Kapalan
Jika Tidak Sarapan, Ini yang Terjadi
Melewatkan sarapan dapat merusak ritme puasa dan makan tubuh.
Ketika kita bangun, gula darah yang dibutuhkan tubuh untuk membuat otot dan otak bekerja dengan baik biasanya rendah.
Jika tubuh tidak mendapatkan bahan bakar itu dari makanan, kita mungkin merasa kehabisan energi, dan kemungkinan besar akan makan berlebihan di kemudian hari.
Sarapan juga memberi kita kesempatan untuk mendapatkan beberapa vitamin dan nutrisi dari makanan sehat seperti susu, biji-bijian, dan buah-buahan.
Ahli Gizi UGM, Dr. Mirza Hapsari Sakti Titis Penggalih, S.Gz., M.P,H., RD., menjelaskan sarapan pagi adalah makanan yang tidak akan pernah disimpan dalam tubuh sebagai lemak karena digunakan untuk beraktivitas.
Dengan begitu, bagi orang yang ingin menjaga berat badan tidak perlu tidak melewatkan sarapan dan khawatir berat badan akan naik karena sarapan.
Baca Juga: 5 Menu Sarapan Sehat dan Mengenyangkan untuk Turunkan Kolesterol
Sebab, jika melewatkan sarapan menjadikan tingkat lapar menjadi lebih besar saat waktu makan siang dan sore.
Asupan makanan saat makan siang dan sore menjadi lebih banyak sementara aktivitas cenderung berkurang atau tidak sepadat saat pagi hari sehingga akan menjadi simpanan lemak.
“Glukosa dari karbohidrat menjadi energi bagi otak. Dengan sarapan otomatis membuat otak berfungsi dengan baik dan bagi anak-anak atau pelajar membantu meningkatkan kecerdasan memori mata pelajaran yang didapat,” terangnya.
Tidak Sarapan Vs Jantung Koroner
Melansir dari UGM.ac.id, dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melewatkan sarapan pagi.
Sebab, tidak hanya berpengaruh pada tubuh dan otak dalam jangka pendek, tetapi ada ancaman jangka panjang yang mengintai jika terlalu sering mengabaikan sarapan.
Mirza mengatakan orang yang sering melewatkan sarapan lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner.
Dari riset terdahulu disebutkan bahwa orang dalam rentang usia 45-82 tahun yang melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi terkena jantung koroner.
Selain itu, kebiasaan melewatkan sarapan akan memicu obesitas yang akan memicu munculnya penyakit-penyakit lainnya.
Tidak sarapan menjadikan maka tingkat lapar tinggi dan akan makan dengan kalap dalam porsi yang tidak terkontrol di siang atau malam harinya.
Selain itu, kecenderungan makanan yang dipilih adalah makanan cepat konsumsi yang tinggi lemak yang akan memicu diabetes, darah tinggi, serta serangan jantung.
Baca Juga: Healthy Move, 4 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Melakukan Jogging
Sarapan terbaik adalah campuran makanan yang memiliki karbohidrat, protein, lemak sehat, dan serat.
Karbohidrat akan memberi kita energi segera, dan protein akan memberikannya kemudian.
Serat membuat kita merasa kenyang.
Cobalah sereal gandum utuh, susu rendah lemak dan buah, atau smoothie sarapan yang terbuat dari yogurt rendah lemak, buah, dan satu sendok teh dedak.
Kacang-kacangan atau batangan granola gandum utuh juga merupakan pilihan yang mudah.(*)
Baca Juga: Lebih Baik Sarapan di Rumah atau di Kantor? 59,3 Persen Pilih di Kantor
Source | : | Gridhealth,Ugm.ac.id |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar