GridHEALTH.id - Inilah yang sebenarnya terjadi pada Ryan Reynolds yang melakukan kolonoskopi.
Ryan Reynolds baru-baru ini menjalani kolonoskopi, prosedur pemeriksaan untuk mendeteksi adanya luka, iritasi, polip atau kanker pada usus besar dan rektum.
Dari hasil pemeriksaan pertama, aktor Deadpool itu mengungkapkan ada polip halus atau gumpalan kecil yang berbentuk di lapisan usus, khususnya usus besar atau rektum di tubuhnya.
Meski tidak berbahaya, Ryan Reynolds tetap menjalani operasi kolonoskopi untuk menghilangkan stigma dari prosedur tersebut.
Dia menjalin kerjasama dengan Lead From Behind, organisasi kesadaran kanker usus besar untuk mengajak pria dewasa melakukan prosedur yang sama seperti yang dia lakukan.
Melalui video yang diunggah Ryan Reynold di channel YouTube-nya, mengatakan bahwa dirinya ingin menunjukkan bahwa langkah sederhana dan aman bisa menyelamatkan nyawa orang lain dari risiko penyakit usus.
“Saya biasanya tidak akan pernah melakukan prosedur medis apapun dan direkam kemudian dibagikan. Namun, hari ini saya ingin meningkatkan kesadaran terhadap sesuatu yang pasti akan menyelamatkan nyawa."
"Itu motivasi yang cukup bagi saya untuk membiarkan Anda masuk ke kamera dan melihat operasi saya,” ungkap Reynolds dikutip dari channel YouTube-nya.
Selama prosedur operasi, Reynolds mengetahui bahwa ada polip yang sangat halus di sisi kanan usus besarnya.
Polip tersebut diangkat untuk memberikan kesehatan yang lebih maksimal.
“Ini berpotensi menyelamatkan nyawa Anda. Saya tidak bercanda. Saya tidak terlalu dramatis. Inilah tepatnya mengapa Anda harus melakukan operasi ini,” lanjutnya.
Baca Juga: Polip Rahim Bisa Menganggu Kesuburan, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya
Lalu, apakah sebenarnya kolonoskopi?
Kolonoskopi adalah prosedur untuk mendeteksi luka, iritasi, polip atau kanker pada usus besar dan rektum, yaitu bagian paling bawah usus besar yang terhubung ke anus.
Prosedur ini dilakukan dengan didahului pemberian obat bius kepada pasien.
Kolonoskopi dilakukan dengan menggunakan kolonoskop, yaitu selang lentur yang berdiameter sekitar 1,5 cm.
Selang ini dilengkapi dengan kamera kecil di ujungnya, yang berfungsi untuk mengirim gambar ke monitor sehingga dokter dapat melihat apakah ada kondisi abnormal di dalam usus besar.
Fungsi memotong jaringan mungkin digunakan untuk mengambil sampel jaringan sebagai prosedur biopsi jika ada pertumbuhan jaringan yang tidak normal.
Terdapat beberapa hal yang membuat seseorang disarankan melakukan prosedur kolonoskopi.
Dilansir dari National Health Services United Kingdom, berikut adalah gejala atau indikasi kolonoskopi.
1. Mencari tahu penyebab penyakit saluran cerna
Jika mengalami diare atau sembelit yang tidak sembuh, feses berdarah, atau berat badan turun tanpa alasan, mungkin perlu melakukan kolonoskopi.
Prosedur ini akan membantu mencari tahu jika ada perdarahan atau penyebab lainnya di dalam saluran pencernaan.
Baca Juga: Ternyata Polip Hidung Bisa Menjadi Penyebab Hidung Tersumbat, Studi
2. Polip usus
Banyak orang yang memiliki polip usus dan tidak menimbulkan masalah apapun.
Namun, beberapa diantaranya mungkin berisiko tumbuh menjadi kanker usus.
Oleh karena itu kolonoskopi perlu dilakukan dengan maksud jaringan polip akan diangkat sebagai prosedur biopsi dan memeriksa jika terdapat sel kanker di dalam polip tersebut.
Orang yang berusia lebih dari 50 tahun memiliki risiko terkena kanker usus yang lebih tinggi.
Dokter mungkin menyarankan melakukan prosedur pemeriksaan ini 10 tahun sekali atau lebih cepat dari itu.
3. Gangguan saluran pencernaan lainnya
Kolonoskopi juga mungkin disarankan bagi pasien yang menderita penyakit berikut ini:
1. Penyakit Crohn’s
2. Diverkulitis
3. Kolitis ulseratif.
Baca Juga: 7 Gejala Awal Kanker Usus yang Sering Terjadi, Tak Boleh Disepelakan
Kolonoskopi biasanya dianjurkan pada gejala penyakit saluran pencernaan sedang hingga yang parah.
Seberapa sering seseorang memerlukan tindakan ini akan tergantung pada tingkat keparahan kelainan atau tingkat resiko yang ditemukan pada peneropongan.
Sementara itu, untuk pasien yang sehat, Kolonoskopi sebenarnya tidak terlalu perlu.
Kecuali, jika memiliki faktor resiko, riwayat polip usus besar atau riwayat keluarga dengan kanker usus besar.
Pemeriksaan kanker usus besar biasanya disarankan dimulai dari usia 50 tahun dan setiap 10 tahun sesudahnya.
Baca Juga: Dosis Obat Harian Disfungsi Ereksi Viagra Bisa Mengurangi Risiko Kanker Kolorektal Pada Pria, Studi
Source | : | docdoc.com,Gopos.id,Kompas.com,Sehatq.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar