GridHEALTH.id - Obat sirup yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol dianggap sebagai penyebab gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak.
Terjadi sejak Januari 2022, penyakit tersebut kasusnya melonjak pada Agustus dan menjadi perhatian publik sejak akhir September.
Bagaimana cemaran etilen glikol dan dietilen glikol terjadi?
Membahas kembali terkait penyebab ini, dosen fakultas Teknik Kimia Universitas Muslim Indonesia Makassar, Dr. Setyawati Yani, menerangkan bahwa kedua bahan tersebut merupakan senyawa kimia organik.
Etilen glikol menurutnya merupakan zat beracun, tapi uniknya mempunyai rasa yang manis.
"Etilen glikol memang beracun, tapi rasanya itu kebetulan manis. Jadi, ketika mengkontaminasi bahan, orang tidak mengira bahwa berbahaya, karena rasanya tadi," kata Setyawati kepada GridHEALTH.id, Sabtu (19/11/2022).
Disebutkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) cemaran etilen glikol dan dietilen glikol terjadi karena bahan pelarut seperti Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, dan Gliserin.
Setyawati menjelaskan secara rinci, bagaimana proses tersebut bisa terjadi sehingga ditemukan cemaran etilen glikol dan dietilen glikol dalam obat sirup.
"Di dalam kimia itu bisa jadi perubahan, istilahnya terjadi polimerisasi dari senyawa-senaywa yang ada," ujarnya.
Ia melanjutkan, "Oleh karena itu memang sangat perlu benar-benar dipastikan senyawa-senyawa berbahaya ini jangan sampai mengkontaminasi."
Bahaya cemaran etilen glikol bagi tubuh
Baca Juga: Kasus Gangguan Ginjal Akut, Bareskrim Segel dan Tetapkan 2 Perusahaan Ini Jadi Tersangka
Source | : | wawancara eksklusif |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar