GridHEALTH.id - Perkembangan antibiotik adalah salah satu penemuan besar dalam pengobatan modern. Mereka melawan bakteri dan dapat menyembuhkan penyakit menular yang mengancam jiwa seperti pneumonia, yang sebelumnya tidak ada pengobatan yang efektif.
Tetapi penggunaan antibiotik yang tidak tepat berarti semakin banyak bakteri yang menjadi kebal terhadap obat semacam ini. Jadi sangat penting untuk menggunakannya dengan benar.
Antibiotik dapat menyelamatkan nyawa, juga meredakan gejala infeksi bakteri dan membantu kita pulih lebih cepat. Namun pengobatan dengan antibiotik juga memiliki efek samping. Mual atau diare sering terjadi, misalnya.
Antibiotik juga terlalu sering digunakan, dan penggunaan yang tidak tepat tersebar luas. Hal ini menyebabkan berbagai jenis bakteri menjadi resisten (tidak responsif) terhadap antibiotik. Karena resistensi telah menjadi lebih umum, banyak penyakit tidak dapat diobati sebaik di masa lalu.
Saat menggunakan antibiotik, penting untuk mengetahui hal-hal berikut untuk mencegah resistensi dan efek samping:
- Antibiotik hanya bekerja melawan bakteri. Banyak infeksi yang disebabkan oleh virus dan tidak dapat diobati dengan antibiotik, contohnya termasuk penyakit pernapasan seperti batuk, hidung tersumbat, bronkitis, atau flu.
- Penggunaan antibiotik yang berlebihan dan tidak tepat menyebabkan efek samping, dan dalam jangka panjang mengurangi keefektifannya.
Dalam kedokteran, bakteri dan kuman lain dikatakan resisten jika mereka mampu menahan paparan pengaruh luar.
Misalnya, sebagian besar kuman yang masuk ke lambung bersama makanan akan dibunuh oleh asam lambung (lambung). Tetapi beberapa bakteri ditutupi dengan lapisan lendir yang melindungi mereka dari asam. Mereka tahan terhadap asam lambung.
Resistensi terhadap antibiotik bekerja dengan prinsip yang sama: Bakteri telah memperoleh properti baru yang melindungi mereka dari antibiotik.
Beberapa jenis bakteri dapat menghasilkan zat yang membuat antibiotik tertentu menjadi tidak efektif, misalnya. Bakteri yang dapat melindungi diri dari beberapa antibiotik berbeda disebut sebagai "multiresisten".
Baca Juga: Gula Dalam ASI Dapat Menggantikan Antibiotik Yang Membantu Mengobati Infeksi Pada Bayi Baru Lahir
Baca Juga: Usia Mempengaruhi Risiko Komplikasi dari Diabetes Tipe 2, Studi
Banyak bakteri yang sekarang resisten dulunya sensitif terhadap antibiotik. Ada beberapa perkembangan yang berperan dalam hal ini.
Singkatnya, satu jenis antibiotik pada awalnya dapat menetralkan jenis bakteri tertentu dan kemudian secara efektif menghentikan infeksi.
Tetapi materi genetik bakteri dapat berubah secara kebetulan, terkadang menciptakan sifat baru. Jika mereka melindungi bakteri dari antibiotik, maka bakteri tersebut menjadi kebal. Properti semacam ini juga dapat berpindah dari satu jenis bakteri ke jenis lainnya.
Jika antibiotik digunakan sangat sering, bakteri resisten lebih mampu bereproduksi karena strain bakteri non-resisten lainnya dihentikan. Antibiotik kemudian tidak lagi membantu melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten.
Source | : | National Library of Medicine,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar