Strain bakteri Streptococcus dan Staphylococcus seringkali resisten terhadap antibiotik. Salah satu contohnya disebut “methicillin-resistant Staphylococcus aureus” (MRSA). Stafilokokus dapat ditemukan pada kulit dan selaput lendir dan dapat menyebabkan infeksi, misalnya jika masuk ke luka terbuka.
Strain yang resisten kini telah berkembang pada jenis bakteri lain, seperti Escherichia coli, Klebsiella dan pseudomonads.
Berhati-hati saat minum antibiotik dapat membantu mencegah resistensi antibiotik dan efek samping.
Hal yang paling penting adalah untuk tidak melebih-lebihkan apa yang dapat dilakukan antibiotik. Pasien sering mengharapkan antibiotik diresepkan untuk mengobati kondisi medis yang tidak sesuai.
Antibiotik diperlukan untuk mengobati infeksi bakteri serius seperti infeksi paru-paru atau meningitis (radang selaput yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang).
Baca Juga: Ini Dampak Tak Diduga Bila Tidak Membersihkan Riasan Menjelang Tidur
Baca Juga: 5 Pengobatan Rumahan Untuk Menghilangkan Benjolan di Bawah Mata
Ini tidak demikian halnya ketika, misalnya, orang yang sebenarnya sehat mengalami infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus, seperti selesma atau influenza (“flu”).
Antibiotik biasanya tidak membantu karena hanya melawan bakteri. Antibiotik juga memiliki efek samping termasuk reaksi alergi, masalah perut dan usus, mual dan infeksi jamur.
Karena risiko yang terkait ini, penting untuk mempertimbangkan dengan hati-hati keuntungan dan kerugian dari penggunaan antibiotik.
Antibiotik harus diminum selama dokter meresepkannya. Hanya karena gejala penyakit mereda, bukan berarti semua kuman sudah mati. Bakteri yang tersisa dapat menyebabkan penyakit muncul kembali.
Jika ada beberapa tablet yang tersisa, sebaiknya tidak disimpan untuk digunakan nanti atau diberikan kepada orang lain.
Baca Juga: Mari Berlomba Jadi Kaya, Penelitian Menyebutkan Orang Kaya Lebih Panjang Umur!
Baca Juga: Lagi Tren Kopi Dicampur Alpukat, Ini Manfaatnya Untuk Kesehatan
Obat sisa dapat dibuang di tempat sampah biasa atau diantar ke beberapa apotek. Apotek tidak wajib menerima obat yang dibuka.
Penting untuk tidak membuang obat dengan menuangkannya ke saluran pembuangan atau membuangnya ke toilet. Itu buruk bagi lingkungan dan juga berkontribusi terhadap resistensi bakteri. (*)
Source | : | National Library of Medicine,GridHEALTH.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar