GridHEALTH.id – Darah tinggi supaya tidak menjadi komplikasi serius harus dinormalkan. Karenanya pentintas darah tinggi tidak bisa lepas dari obat darah tinggi yang wajib rutin dikonsumsoi sebelum tidur malam.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan rutin minum rebusan dari 2 jenis daun ini.
2 jenis daun buah ini mudah didapat, cara mengolahnya pun mudah supaya bisa digunakan untuk menurunkan darah tinggi.
Tentu bisa dilakukan di rumah dengan alat seadanya di dapur.
Sebelum mengetahui cara mengolah 2 jenis daun yang dimaksud untuk menurunkan tekanan darah tinggi, kita penting dan wajib mengetahui apa itu hipertensi.
Baca Juga: 5 Jenis Obat Alami Rumahan Ampuh Mengobati Kutu Air, Mulai dari Lemon Hingga Bawang Putih
Hipertensi atau yang biasa dikenal masyarakat dengan sebutan darah tinggi, adalah kondisi saat tekanan darah di dalam tubuh konsisten tinggi.
Apabila dibiarkan maka dapat membuat pembuluh darah tubuh yang lebih kecil (arteriol) menjadi sempit, akhirnya memaksa jantung bekerja lebih keras untuk mendorong darah melalui pembuluh darah.
Tekanan darah yang terus menerus tinggi akan berpotensi merusak dinding pembuluh darah, hingga terjadi komplikasi, seperti stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung lainnya.
Meski disebut sebagai silent killer, tetapi dalam berbagai kasus ada beberapa gejala dan tanda yang dapat diwaspadai oleh seseorang, seperti sakit kepala, pusing, tengkuk terasa berat, sering buang air kecil terutama di malam hari, jantung berdebar, dan lainnya.
Jika gejala yang disebutkan tidak dialami, melakukan skrining secara rutin juga membantu seseorang mengontrol kadar tekanan darahnya, sehingga bisa melakukan pencegahan dan pengobatan dengan lebih efektif.
Baca Juga: Cegah Angka Kematian Diabetes, Perlu Rajin Lakukan 5 Hal Ini
NHS menyebutkan dalam banyak kasus penyebabnya tidak diketahui, oleh karena itu dalam laman Medicinenet disebutkan ada dua jenis hipertensi.
Pertama, hipertensi esensial yang artinya penyebab yang mendasari tidak diketahui dengan jelas, cenderung hasil dari keturunan dan bisa menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita.
Kedua ada hipertensi sekunder, yaitu kondisi saat penyebab langsung tekanan darah tinggi dapat diidentifikasi, seperti penyakit ginjal, tumor, kelainan kelenjar adrenal, hingga pil KB dan kehamilan.
Beberapa faktor risiko yang memicu terbentuknya peningkatan tekanan darah, antara lain:
Baca Juga: Cegah Ancaman Hipertensi di Usia Muda Dengan Gerakan Pola Hidup Sehat, PATUH
- Obesitas
- Konsumsi terlalu banyak garam
- Kurang aktivitas fisik
- Merokok
- Usia (umumnya di atas 65 tahun)
Ada beragam jenis tanaman herbal yang disebutkan bermanfaat untuk membantu mengurangi tekanan darah sistolik dan diatolik dalam darah. Untuk itu dapat mencoba konsumsi dua jenis rebusan daun untuk hipertensi ini:
Baca Juga: Bercinta Langsung Menjadi Hambar Jika Tidak Hati-hati dengan 5 hal Ini
Penelitian dari STIKes Satria Bhakti menemukan hasil penelitian bahwa rebusan daun seledri dapat dijadikan terapi non farmakologis, dan terapi pelengkap dalam menurunkan tekanan darah khususnya pada lansia.
Daun seledri disebut banyak mengandung senyawa diuretik dan mampu melebarkan pembuluh darah, bantu ginjal buang kelebihan cairan dan garam di dalam tubuh, selain itu kandungan flovanoidnya berfungsi sebagai antioksidan yang dapat mencegah oksidasi sel tubuh.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Universitas Cahaya Bangsa terhadap Puskesmas Tilango menunjukkan pemberian air rebusan untuk hipertensi dengan menggunakan daun avokad sangat efektif.
Kondisi ini didukung dengan kandungan daun avokad yang terdiri dari flavonoid, yang dapat melancarkan peredaran darah dan bersifat diuretik, sehingga membantu tubuh mengeluarkan cairan melalui urin dengan demikian membuat kerja jantung dalam memompa darah menjadi lebih ringan.
Selain mengonsumsi dua rebusan daun untuk hipertensi, penderita hipertensi sangat direkomendasikan untuk selalu terhidrasi dengan minum air putih sebanyak enam sampai delapan gelas per hari. (*)
Baca Juga: Ciri-ciri Mengalami Hipertensi Sebelum Akhirnya Seperti di Alami Kang Rashied
Source | : | Kompas Health,NHS,Medicine Net,Jurnal Kualitas dalam Kesehatan Masyarakat,preprints.org |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar