GridHEALTH.id - Gigi adalah salah satu penentu seorang anak menjadi sehat. Karena gigi bermasalah maka asupan gizinya pun ikut bermasalah.
Selain itu, jika susunan gihi anak buruk, bisa menyulitkannya dalam aktivitas mengunyah makanan, juga menalan. Karenanya jangan sepelekan masalah gigi anak.
Prihal masalah gigi anak, ada beberapa hal yang merupakan kebiasaan anak yang harus kita jauhkan dan stop, supaya susunan giginya sehat, pun gigi anak sehat.
Untuk diketahui, ada banyak faktor yang mempengaruhi susunan gigi anak. Seperti faktor genetik, jika Ayah mempunyai ukuran rahang dan gigi yang besar, sedangkan ukuran rahang dan gigi ibu kecil, maka ada kemungkinan anak mempunyai susunan gigi anak yang kurang rapi.
Ada pula faktor lingkungan, dengan melihat jenis makanan, cara makan minum, gigi yang tanggal sebelum waktu dan termasuk kebiasaan buruk yang dilakukan anak sehari-hari.
Baca Juga: 8 Jenis Obat Herbal Kanker Usus Sebagai Pengobatan Pendukung
Susunan gigi anak juga dipengaruhi dari kebiasaan buruk yang dilakukan anak, seperti;
Efeknya menyebabkan rahang atas menjadi kurang berkembang, gigi depan atas terdorong oleh jari ke depan (gigi tonggos).
Efeknya menyebabkan gigi depan atas dan bawah terdorong ke depan, gigitan terbuka.
Efeknya menyebabkan kepala memanjang, lengkung gigi rahang atas sempit, langit-langit yang dalam, tekanan otot pipi tidak seimbang, bibir atas dan bawah tidak dapat menutup sempurna sehingga menyulitkan penelanan makanan, radang gusi, bau mulut dan mudah terkena gigi berlubang akibat kekeringan rongga mulut
Efeknya menyebabkan gigi aus dan menjadi lebih pendek, keausan gigi yang parah sampai mengenai saraf gigi akan menyebabkan gigi sensitif ataupun sakit berdenyut, gigi patah, gigi goyang dan kelainan sendi rahang.
Baca Juga: Kaleidoskop 2022, Muncul 2 Surat Edaran Penggunaan Obat Sirup Jelang Akhir Tahun
Harus juga orangtua ketahui, menurut drg. Ilice Collins Wijaya, Sp.KGA, Dokter Gigi Spesialis Kesehatan Gigi Anak RS Awal Bros A.Yani, kebiasaan buruk pada anak tersebut dapat menyebabkan anak kurang percaya diri, jari dan bibir yang terluka.
Dapat pula anak mengalami keracunan atau infeksi saluran cerna.
Selain itu dapat menyebabkan anak menjadi lesu karena oksigen lebih sedikit diterima paru-paru saat bernafas melalui mulut.
Untuk mencegah kebiasaan buruk pada anak, dikutip dari laman awalbros.com, orang tua dapat mencari tau penyebab kebiasaan tersebut.
Orang tua perlu memotivasi dan mengingatkan anak, memberikan penghargaan berupa pujian atau hadiah dan membawa anak untuk berkonsultasi dengan dokter seperti dokter gigi maupun psikolog terkait kebiasaan buruk anak tersebut.
Baca Juga: Cara Menjaga Ginjal Sehat, Selain Rutin Minum Air Putih Setiap Hari
Untuk mencegah kebiasaan buruk pada anak, umumnya dokter gigi akan melakukan pemasangan alat untuk mencegah kebiasaan buruk anak tersebut, seperti:
* Pemasangan alat dalam rongga mulut berupa lip bumper, Hawley’s retainer, tongue crib untuk mencegah lidah dan jari menekan gigi.
* Pemasangan alat dalam rongga mulut berupa oral screen untuk mencegah anak bernafas melalui mulut.
* Pemasangan alat dalam rongga mulut berupa night guard untuk mencegah pengasahan gigi saat tidur.
* Latihan myofunctional / fungsi otot bibir dan daerah wajah.
Baca Juga: Tersiksa karena Nyeri Sendi, Pijat Lembut 6 Titik Ini untuk Mengatasinya
* Jempol atau jari tangan diberi pelindung atau sarung atau bahan yang pahit tetapi tidak berbahaya.
Memperbaiki tambalan gigi yang mengganjal, mengobati gigi yang sakit.(*)
Baca Juga: 3 Daun Penurun Kolesterol, Ternyata Bisa Dibuat Sendiri di Rumah!
Source | : | Awalbros.com-gigianak |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar