GridHEALTH.id - Kabar duka sempat mewarnai keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Hal ini terjadi pada sang putra, Emmeril Kahn Mumtadz yang dikabarkan tenggelam setelah berenang di Sungai Aare, Swiss pada Kamis (26/5/2022).
Sejak saat itu, upaya pencarian pun terus dilakukan.
Menurut laporan KBRI Bern, metode pencarian setiap hari disesuaikan dengan kondisi Sungai Aare yang selalu berubah sesuai perkembangan cuaca.
Perubahan metode ini juga memperhatikan aspek keselamatan seluruh petugas yang terlibat pada misi pencarian.
Hingga akhirnya, Eril dinyatakan oleh keluarga sudah meninggal dunia pada hari ke tujuh
Ridwan Kamil dan keluarga pun memutuskan kembali ke Indonesia.
Pada Kamis (9/6/2022), Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman Dharmansyah Hadad mengumumkan Eril telah ditemukan dalam keadaan meninggal.
Jasad yang diduga Eril ditemukan pada 06:50 pagi waktu Swiss.
Kamis siang kepolisian setempat mengonfirmasi dari hasil DNA bahwa jasad itu adalah Eril.
Eril ditemukan di bendungan Engehalde di Bern atau sekitar 5,1 km dari posisi awal dirinya dinyatakan menghilang.
Jenazah Eril ditemukan oleh seorang guru SD di Bern bernama Geraldine Beldi.
Bukan hanya keluarga, penemuan jasad Eril ini jadi salah satu rasa syukur yang bisa diterima oleh masyarakat Indonesia.
Inilah yang terjadi jika tubuh sudah tenggelam selama berhari-hari.
Seperti jenazah pada umumnya, tubuh akan membusuk 48 jam setelah kematian.
Bedanya, pembusukan di air berlangsung lebih lama dibandingkan di darat karena suhu yang lebih dingin.
Akibatnya, mikroorganisme yang berada dalam tubuh akan bergerak lebih lambat saat temperatur rendah.
Hal ini membuat proses pembusukan atau dekomposisi berjalan lambat pada mayat yang meninggal akibat tenggelam.
Berikut proses pembusukan bila seseorang tenggelam;
1. Tubuh akan tenggelam ke dasar air
Saat hidup, kita tidak akan tenggelam ke dasar air karena paru-paru penuh dengan oksigen yang membuat kita mengapung.
Namun saat meninggal, paru-paru akan kosong dan diisi dengan air. Air bukanlah penyebab tubuh tenggelam tapi kurangnya oksigen dalam tubuh atau disebut dengan asphyxiation.
Baca Juga: WHO Rilis Laporan Terbaru, Tenggelam Ada di Urutan Utama Penyebab Kematian Anak di Dunia
2. Empat tahap kematian
Setelah tenggelam, tubuh mulai mengalami 4 tahap kematian yaitu pallor mortis (perubahan warna kulit menjadi pucat), algor mortis (penurunan suhu), rigor mortis (kaku mayat), dan livor mortis (lebam mayat). Tahap ini terjadi juga pada jasad yang meninggal akibat tenggelam.
3. Pembusukan
Setelah 24-48 jam, tubuh akan melalui putreficafion atau pembusukan saat komponen pelaku dekomposisi dari luar mulai menggerogoti tubuh.
Bagian tubuh akan berkurang dan lama-kelamaan menghilang tanpa jejak.
Inilah mengapa jenazah korban tenggelam sulit ditemukan.
Baca Juga: Ditemukan di Karibia, Bakteri Terbesar di Dunia Seukuran Bulu Mata
Source | : | Tribunnews.com,Gridhealth |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar