Kondisi ketidakseimbangan zat dalam urin dapat terjadi dipicu oleh adanya beberapa faktor risiko seperti:
Baca Juga: Pilihan Makanan Merawat Ginjal Sehat, Kurangi Risiko Gagal Ginjal
- kondisi medis yang mendasari, contohnya adalah infeksi saluran kemih, penyakit saluran pencernaan, penyakit radang usus, hiperparatiroidisme, sarcoidosis, dan beberapa jenis kanker
- menggunakan obat tertentu, seperti obat untuk penyakit ginjal, kanker, atau HIV
- konsumsi makanan tinggi garam, yang bisa meningkatkan kadar asam dalam tubuh
- kegemukan
- riwayat operasi bypass lambung
Sebelum terbentuk batu ginjal, maka ada baiknya setiap orang melakukan beberapa pencegahan berikut ini:
Dengan memenuhi konsumsi air yang cukup maka cairan dalam tubuh akan terpenuhi, selain itu bisa membantu ginjal agar tidak bekerja terlalu keras. Sesuaikan kebutuhan minum harian dengan aktivitas yang dijalankan, minimal 8 gelas per hari dan bisa lebih saat memiliki kegiatan yang membutuhkan cairan lebih.
Selain konsumsi air putih dengan cukup, untuk meningkatkan asupan cairan juga bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi ramuan herbal seperti air jahe, perasan lemon, perasan jeruk nipis, hingga jus buah.
Makanan tinggi garam dan kaya oksalat dapat memicu terbentuknya batu ginjal karena garam yang terlalu banyak dapat menahan asupan air dalam tubuh, sehingga berisiko terjadi pengendapan hingga mengkristal.
Oleh karena itu cobalah kurangi makanan seperti daging olahan, makanan cepat saji, makanan beku, camilan asin, dan lainnya.
Protein hewani seperti daging, unggas, makanan laut, dan produk susus disebut dapat meningkatkan kadar asam urat dalam urin yang berisiko memicu berkembangnya batu ginjal.
Oleh karena itu, cobalah untuk konsumsi protein hewani secukupnya juga hindari konsumsi daging olahan, dan lainnya.
Batu ginjal dapat kembali terbentuk, sehingga perlu berhati-hati dan segera konsultasikan dengan dokter sehingga dapat melindungi dari komplikasi jangka panjang. (*)
Source | : | Healthline,niddk.nih.gov,Kidney.org.au |
Penulis | : | Vanessa Nathania |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar