GridHEALTH.id - Keluhan pada persedian seperti nyeri sendi, sering disebut sebagai penyakit orang tua.
Namun pada kenyataannya, banyak juga yang mengeluhkan mengalami nyeri sendi usia muda.
Sendi merupakan penghubung antar tulang, jadi saat terjadi masalah, maka akan berdampak besar pada gerakan yang dilakukan.
Mengutip laman RS Awal Bros, nyeri sendi usia muda paling sering terjadi pada usia sekitar 30 hingga 40 tahun.
Area persendian yang terdampak rata-rata yang mendapatkan sering mendapat tekanan seperti lutut, tumit, atau pinggul.
Ada berbagai hal yang menyebabkan orang yang berusia produktif merasakan nyeri pada persendiannya.
Dilansir dari Siloam Hospitals, berikut adalah beberapa penyebab nyeri sendi usia muda yang umum.
Merasa masih muda, berbagai macam kegiatan sering dilakukan tanpa memikirkan kondisi tubuh.
Tak jarang bahkan melakukan aktivitas fisik yang berlebihan seperti menggunakan sepatu hak tinggi dalam jangka waktu lama.
Kegiatan tersebut akan memberikan tekanan yang berlebih dan terus-menerus pada sendi, sehingga berisiko mengganggu kesehatan.
Mempunyai berat badan yang berlebih memang kurang baik karena bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan, salah satunya yang berkaitan dengan sendi.
Baca Juga: 6 Tips Merawat Kesehatan Sendi Secara Alami, Terhindar dari Nyeri Sendi
Ini karena saat seseorang mempunyai berat badan yang berlebih, sendi akan bekerja lebih keras sehingga bisa menopang beban.
Penyebab nyeri sendi usia muda salah satunya juga berkaitan dengan genetik yang memungkinkan perkembangan osteoarthritis (OA).
Faktor ini setidaknya mempunyai peran sekitar 50% dalam kemungkinan seseorang mengidap kondisi tersebut.
Nyeri sendi yang dirasakan pada usia produktif kerap merupakan efek samping dari gangguan metabolik.
Contohnya tingginya kadar asam urat dalam darah yang menyebabkan kerusakan pada sendi.
Kadar asam urat yang terlalu tinggi lama-kelamaan akan membentuk kristal pada persendian dan inilah jadi awal gangguan sendi.
Dilansir dari Mayo Clinic, pemicu persendian yang terasa nyeri selanjutnya adalah tendinitis.
Di mana terjadi iritasi dan pembengkakan pada satu atau beberapa tendon yang termasuk bagian jaringan penyatu otot serta tulang.
Pembengkakan biasa terjadi saat tendon patella, yang ada di tempurung lutut, mengalami cedera.
Kondisi ini paling sering terjadi ketika melakukan aktivitas fisik seperti lari atau melompat. (*)
Baca Juga: 4 Cara Pijat Refleksi untuk Atasi Nyeri Sendi, Lakukan Sebelum Tidur
Source | : | Mayo Clinic,Siloam Hospitals,RS Awal Bros |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar