GridHEALTH.id - Benarkah stroke bisa menyebabkan komplikasi seperti yang dialami oleh nenek Raffi Ahmad?
Presenter terkenal, Raffi Ahmad memberikan kabar kurang sedap.
Nenek Raffi Ahmad, Hanifah atau yang kerap disapa Mami Popon dikabarkan meninggal dunia.
Lewat unggahan Instagram, Raffi mengumumkan bahwa neneknya meninggal dunia pada Sabtu (31/12/2022) sekitar pukul 16.01 WIB di Lebak Bulus, Jakarta.
"Telah meninggal dunia pukul 16.01 pada Sabtu, 31 Desember 2022, neneku tercinta Hanifah binti Darma (Mami Popon)," tulis Raffi dikutip dari akun @raffinagita1717, Sabtu.
"Semoga Allah ampuni segala dosa dan khilaf," lanjutnya. Raffi Ahmad mengatakan jenazah Mami Popon bakal dimakamkan di Bandung, Jawa Barat, Minggu 1 Januari 2023.
Nenek Raffi Ahmad meninggal dunia di usia 88 tahun dengan riwayat stroke, perdarahan serta infeksi paru-paru.
"Dari mulai masih bisa duduk, bisa pakai kursi roda. Lama-lama ICU, pulang lagi, ICU, pulang lagi," jelas ibu Raffi Ahmad, Amy Qanita, dikutip dari kanal YouTube Intens Investigasi, Minggu (1/1/2023).
Perawatan medis sudah coba dijalani Mamih Popon namun tidak menunjukkan hasil positif.
"Dari hari ke hari ibu saya pendarahan di paru-paru, infeksi, udah ke mana-mana karena stroke. Jadi udah kena ke ginjal juga. Kemarin di rumah sakit sempat cuci darah juga cuma pas di rumah enggak ada progress," ungkap Amy.
Seperti yang dialami oleh Nenek Raffi Ahmad, stroke ini ternyata bisa terjadi komplikasi ke berbagai masalah kesehatan lainnya.
Baca Juga: Urutan Golongan Darah yang Berisiko Besar Terkena Stroke Dini
Stroke merupakan salah satu kondisi serius, karena penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak, bahkan secara permanen.
Bukan hanya sekedar itu, stroke juga bisa mengakibatkan berbagai macam komplikasi yang juga tak kalah serius.
Stroke dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain yang sebagian besar membahayakan nyawa.
Sebagian disebabkan karena kerusakan yang secara langsung menyerang otak.
Lalu, sebagian lainnya terjadi karena adanya perubahan kemampuan tubuh, khususnya dalam melakukan pergerakan.
Inilah beberapa komplikasi yang bisa terjadi jika sudah mengalami penyakit stroke.
1. Edema otak
Salah satu komplikasi stroke yang mungkin terjadi adalah edema atau penumpukan cairan yang menyebabkan otak menjadi bengkak.
Edema biasanya terjadi 1-2 hari setelah terjadinya serangan stroke iskemik akut, dan mencapai titik maksimal setelah 3-5 hari.
2. Pneumonia
Selain menyebabkan masalah pada otak, stroke juga bisa menimbulkan masalah pada sistem pernapasan, contohnya pneumonia.
Baca Juga: Kesemutan Bukan Hal Biasa, Tapi Sebuah Gejala Penyakit Serius
Kondisi ini merupakan komplikasi yang mungkin terjadi setelah tidak mampu menggerakkan salah satu bagian tubuh akibat stroke.
3. Infeksi saluran kencing
Pasien stroke juga sangat rentan mengalami infeksi saluran kencing karena menurunnya kerja sistem imun, disfungsi kandung kemih, dan meningkatnya penggunaan kateter urine.
Padahal, demam dan peradangan yang terjadi sebagai respons dari infeksi ini dapat mengurangi efektivitas pemulihan stroke.
4. Penggumpalan darah
Semakin banyak bagian tubuh yang tidak bergerak terlalu lama, risiko penggumpalan darah akan semakin besar.
Namun, penggumpalan darah juga bisa terjadi meski pasien yang baru mengalami stroke sudah membaik dan masih bisa bergerak bebas.
Sebagian penderita stroke hemoragik dapat mengalami hidrosefalus dengan kondisi yang terjadi akibat penumpukan cairan di dalam rongga otak.
Cara menanganinya, dokter akan memasang selang khusus ke dalam otak untuk membuang cairan yang menumpuk.
Itulah bahaya komplikasi jika stroke menyerang kesehatan tubuh.(*)
Source | : | Kompas.com,Alodokter.com |
Penulis | : | Magdalena Puspa |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar