GridHEALTH.id - Setelah bebas dari balik jeruji besi, Nikita Mirzani memiliki jadwal padat, khususnya untuk mengatasi permasalahan kesehatannya.
Ya, sebebasnya dari tahanan, dirinya diketehui tidak lama kemudian menjalani operasi. Kasunya pengapuran tulang. Sepertinya ini tidak lanjut dari apa yang dideritanya saat di tahanan.
Operasi pengapuran tulang yang dijalani Nikita Mirzani adalah operasi pengapuran tulang belakang dan leher di salah satu rumah sakit.
Lima hari setelah operasi, dia pun bersiap berangkat liburan ke London.
Hal tersebut terungkap dalam video yang diunggah Nikita Mirzani melalui akun miliknya di Instagram Story.
Baca Juga: Waspada Penyakit Kencing Tikus Leptospirosis, Telah Menelan Korban di Jawa Timur
"Packing for London," ungkap Nikita Mirzani, Selasa (10/1) malam.
Perempuan berusia 36 tahun itu memang sudah berencana berangkat ke London.
Nikita Mirzani dijadwalkan berada di London selama 10 hari, bersama anak-anaknya. "Aku 10 hari di London," ucap kekasih Antonio Dedola itu.
Untuk diketahui, tindakan terhadap pasien yang mengalami pengapuran dapat dilakukan dengan arthroscopic washout untuk mengikis serta membuang bagian tulang rawan serta tonjolan yang terjadi akibat pengapuran.
Bahkan jika diperlukan, dapat dilakukan pengeboran (drilling) untuk merangsang pertumbuhan tulang rawan yang terarah di sekitar sendi.
Baca Juga: Cara Mengatasi Nyeri Sendi Saat Udara Dingin, Tak Perlu Langsung Minum Obat
Meski demikian tindakan ini hanya dilakukan pada pasien osteoarthritis yang kondisinya belum begitu parah.
Dalam tindakan arthroscopic, meski dilakukan di ruang operasi, pasien hanya dibius spinal atau lokal.
Setelah dibius, melansir rsudmangusada.badungkab.go.id, dilanjutkan dengan peneropongan ke dalam sendi lutut menggunakan dua buah skop insisi kecil (4 mm).
Skop ini, menurut dr. Iman Antariksa, Sp.OT, juga memiliki kamera sehingga dapat memunculkan gambar pada monitor.
Meski dilakukan dalam ruang operasi, dalam melakukan arthroscopic washout, pasien tetap dalam keadaan sadar.
Bahkan dapat menyaksikan operasi lewat monitor. Setelah operasi selesai, umumnya pasien dapat langsung berjalan. Tapi, agar tidak menimbulkan cedera atau hal-hal yang tidak diinginkan pasca operasi, disarankan untuk memakai tongkat dalam beberapa minggu.
Penting diketahui, persiapan operasi yang harus dilakukan pasien sebelum operasi antara lain adalah pemeriksaan laboratorium, rontgen thorax (dada), konsultasi dokter lain jika terdapat morbiditas atau penyakit sebelum nya (jantung, penyakit dalam dan anestesi).
Pasien wajib memberitahu dokter atau tenaga medis lainnya bila pasien memiliki kondisi berikut:
* Sedang mengonsumsi obat-obatan, vitamin, atau suplemen.
* Sedang hamil.
Baca Juga: Apa Itu Gangguan Psikotik yang Dialami Ibu Eny, Ibunda Tiko? Bisa disembuhkan?
* Memiliki alergi terhadap obat-obatan, anestesi (obat bius), lateks, atau plester.
Adapun prosedur operasi tulang belakang, adalah sebagai berikut, seperti dilansir dari herminahospitals.com (13/09/2021);
* Pasien berganti pakaian dengan pakaian khusus operasi serta melepaskan perhiasan yang dipakai.
* Saat dikamar operasi dilakukan pembiusan total sehingga pasien tidak sadar selama operasi tulang belakang dilakukan, dan diposisikan sesuai dengan jenis operasi.
* Insisi atau irisan kulit pada tulang belakang sesuai dengan lokasi penyakit (leher, punggung, atau pinggang) dan ukuran insisis sesuai dengan kebutuhan.
* Setelan insisi, beberapa prosedur operasi tulang belakang dilakukan diantaranya adalah dekompresi, stabilisasi tulang belakang dan fusi tulang belakang.
Setelah prosedur operasi selesai, luka operasi tulang belakang ditutup dengan jahitan dan perban steril.
Setelah operasi tulang belakang, beberapa hal yang dilakukan antara lain:
Baca Juga: Ternyata Syuran dan Buah yang Kita Konmsumsi Ada Potensi Cemaran Kimia Berbahaya dari Ban Kendaraan
* Pasien akan dibawa ke ruang pemulihan pasca-operasi, sampai keadaan stabil.
* Jika sudah stabil akan dilakukan perawatan di ruang rawat inap dan fisioterapi.
* Pasien dapat pulang pada beberapa hari pasca-operasi dan kondisi pasien baik.
* Konsultasikan kepada dokter terkait aktivitas yang harus dihindari pasca-operasi.
* Konsumsi obat-obatan paska operasi antara lain antibiotik, antinyeri, dan vitamin.
* Awasi tanda-tanda infeksi luka operasi seperti kemerahan, bengkak, nyeri, bernanah, demam.
* Kontrol pasca-operasi. Karenanya pasca operasi baiknya pasien tidak berpergian jauh, kecuali atas dasar pengetahuan dokter.(*)
Baca Juga: Fakta Lato-lato Sebabkan Kebutaan, Kemenkes Buka Suara Prihal Permainan Viral Ini
Source | : | Rsudmangusada-pengapuran tulang,Herminahospitals-operasi tulang |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar